Hadapi Fenomena El Nino, Pemkot Surabaya Pastikan Ketersediaan Pangan Tetap Terjaga
Nasional & Dunia

Hadapi Fenomena El Nino, Pemkot Surabaya Pastikan Ketersediaan Pangan Tetap Terjaga

  • Dalam menghadapi fenomena iklim El Nino, Walikota Surabaya Eri Cahyadi turut memastikan ketersediaan pangan di Kota Pahlawan dengan memiliki Tim Pengendali Inflasi.

Nasional & Dunia

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Dalam menghadapi fenomena iklim El Nino, Walikota Surabaya Eri Cahyadi turut memastikan ketersediaan pangan di Kota Pahlawan dengan memiliki Tim Pengendali Inflasi (TPID) yang beranggotakan jajaran pemkot, Gapoktan (gabungan kelompok tani), dan lembaga keuangan.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengantisipasi dampak kekeringan akibat adanya El Nino, seperti menjaga harga beras Bulog hingga melakukan subsidi BBM transportasi untuk pengangkutan barang dari daerah penghasil bahan pangan.

Pemkot Surabaya juga tidak hanya memantau harga beras tapi juga komoditas pangan lainnya, seperti menjaga harga dan ketersediaan 20 bahan pokok, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, gula, telur, dan ayam. Bahkan, tidak hanya memastikan ketersediaan stok pangan, Walikota Eri menyebutkan jika setiap masing-masing RW di Kota Surabaya telah menyiapkan sumur PMK guna mengatasi terjadinya kebakaran akibat dampak kekeringan dari fenomena iklim El Nino. 

Menurutnya, kekeringan sangat berhubungan dengan kebakaran. Oleh karena itu, Walikota Eri mengimbau agar masyarakat tidak menyalakan api di alang-alang. Tidak hanya itu, ia juga sudah tidak mengizinkan penggunaan air tanah, karena di lingkungan saat ini air tanah tidak boleh berkurang. Masyarakat juga diminta untuk memperbanyak adanya ruang terbuka hijau untuk meningkatkan penyerapan air.

Pemkot Surabaya Kembali Gelontorkan 14 Ton Beras

Beberapa waktu lalu tepatnya pada Rabu, 30 Agustus 2023, Pemkot Surabaya menggelar operasi pasar guna memastikan ketersediaan stok beras pada pedagang pasar tercukupi. Sebanyak 14 ton beras pun kembali dialokasikan kepada pedagang di pasar-pasar utama di Kota Surabaya. Di antaranya Pasar Genteng Baru, Pucang Anom, Tambahrejo, Soponyono, dan Wonokromo.

Tidak hanya itu, sebelumnya tepatnya pada Sabtu, 26 Agustus 2023 Pemkot Surabaya menggelar pendistribusian beras medium Bulog kepada pedagang di pasar-pasar utama Kota Surabaya sebanyak 14 ton. Kegiatan operasi pasar tersebut digelar setiap hari Rabu dan Sabtu. 

Menurut Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati mengatakan bahwa Pemkot Surabaya terus melakukan langkah antisipasi terhadap kenaikan harga komoditas beras dengan pendistribusian beras Bulog kepada pedagang di pasar-pasar utama Kota Surabaya sebanyak 14 ton. Oleh sebab itu, Dewi berharap agar warga tidak khawatir karena ketersediaan masih sangat cukup. 

Dengan digelontorkannya beras ke para pedagang, diharapkan tidak ada kenaikan harga terlalu tinggi. Sebab, harga tersebut sudah terinfo ke seluruh pedagang yang dipasok.

Dewi menjelaskan secara umum harga komoditas pangan di Kota Pahlawan terpantau masih dibawah harga rata-rata. Karenanya, Pemkot Surabaya melakukan pengendalian harga dengan memberikan informasi terkait perkembangan harga dari pemantauan harga komoditas di banyak pasar melalui televisi yang dipasang di pasar pasar, seperti di Pasar Wonokromo, Tambahrejo, Pucang Anom, Genteng Baru, dan Pabean. Menurutnya, dengan memberikan informasi tentang harga bahan pokok setiap hari di pasar, maka warga bisa mengetahui harga wajar yang ada di hari itu dan para pedagang tergerak untuk tidak menjual dengan harga terlalu tinggi.