Hadapi Kebijakan Diskriminatif Produk Sawit dari Uni Eropa, Wapres Minta Dukungan Yunani
- Seperti diketahui, diskriminasi kebijakan tersebut terjadi setelah pemberlakuan Undang Undang (UU) Antideforestasi atau European Union Deforestation Regulation (EUDR) sejak Mei 2023 lalu.
Nasional
ATHENA - Hadapi kebijakan yang diskriminatif dari Uni Eropa terhadap produk sawit Indonesia, Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin meminta dukungan Yunani. Seperti diketahui, diskriminasi kebijakan tersebut terjadi setelah pemberlakuan Undang Undang (UU) Antideforestasi atau European Union Deforestation Regulation (EUDR) sejak Mei 2023 lalu.
"Khususnya sawit, kan kita mengalami pelarangan dari kebijakan Uni Eropa, kita minta dukungan Yunani," ujar Ma'ruf usai pertemuan dengan Wakil Ketua I Parlemen Yunani Ioannis Plakiotakis di Hellenic Parliament, Athena, pada Rabu, 22 November 2023.
Ma'ruf menganggap dukungan dari parlemen Yunani sangat penting dalam mengatasi berbagai hambatan perdagangan Indonesia dengan Eropa. Ma’ruf juga berharap dukungan dari Yunani dalam mendukung pendekatan yang konstruktif untuk mengatasi kebijakan Uni Eropa yang diskriminatif pada salah satu komoditas strategis Indonesia ini.
- Pelindo Multi Terminal Catat Peningkatan Aktivitas Bongkar Muat
- BFI Finance Pertahankan Pertumbuhan Aset di Kuartal Ketiga 2023
- China Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Hingga 5,5 Persen di 2024
Selain itu, Ma'ruf juga menyoroti pentingnya untuk memperkuat kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara Indonesia dan Yunani, terutama mengingat adanya penurunan kerja sama dalam beberapa sektor perdagangan.
"Kemudian juga hubungan sesama bidang ekonomi, perdagangan, investasi juga diperkuat. Karena investasi ada peningkatan, tapi perdagangan memang ada penurunan jadi kita ke sini meningkatkan lagi hubungan," ujar Ma’ruf.
Duta Besar Indonesia untuk Yunani Bebeb A.K. Nugraha Djundjunan, yang ikut mendampingi Ma'ruf dalam pertemuan tersebut, menyampaikan harapannya bahwa Yunani dapat memfasilitasi masuknya produk unggulan Indonesia, termasuk kelapa sawit, ke Uni Eropa.
"Diharapkan Yunani mampu mendukung kita dalam memberikan promosi dan informasi yang tepat kepada Uni Eropa bahwa ini adalah produk yang dibutuhkan oleh kedua negara, dalam meningkatkan perdagangan," ujar Bebeb dilansir Antara..