Hadapi New Normal, BTN Siapkan Sistem Layanan Bisnis Digital
JAKARTA – Dalam rangka menghadapi new normal, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. telah mempersiapkan sistem layanan bisnis operasional dan teknologi informasi (IT) hampir selesai alias mendekati 100%. Layanan tersebut meliputi, sistem pembayaran kliring, real time gross settlement (RTGS), sistem perbendaharaan dan anggaran negara (SPAN), dan lain-lain. Direktur TI Bank BTN Andi Nirwanto mengungkapkan, selain […]
Industri
JAKARTA – Dalam rangka menghadapi new normal, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. telah mempersiapkan sistem layanan bisnis operasional dan teknologi informasi (IT) hampir selesai alias mendekati 100%.
Layanan tersebut meliputi, sistem pembayaran kliring, real time gross settlement (RTGS), sistem perbendaharaan dan anggaran negara (SPAN), dan lain-lain.
Direktur TI Bank BTN Andi Nirwanto mengungkapkan, selain fokus dalam pengoptimalan layanan digital, pihaknya juga akan memperluas transaksi perbankan bagi nasabah.
“Mobile banking akan menjadi fokus, karena aspek karakteristik nasabah yang membutuhkan transaksi kapan saja dan di mana saja,” ungkapnya di Jakarta, Senin, 1 Juni 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Namun, emiten pelat merah bersandi saham BBTN tersebut tidak berencana menambah mesin ATM disebabkan oleh rencananya berintegrasi dengan Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) melalui ATM Link. Andi pun menambahkan, saat ini ATM BTN yang tercatat sebanyak 2.160, sedangkan sebanyak 53.000 ATM Link telah berintegrasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Sejalan dengan peningkatan sistem layanan bisnis IT, diketahui jumlah pengguna mobile banking BTN mencapai 1,26 juta nasabah. Jumlah tersebut meningkat 34,65% secara year-on-year yoy. Sementara itu, jumlah transaksi yang juga tumbuh 36,17% yoy menjadi 16,15 juta transaksi.
Dengan adanya pertumbuhan jumlah transaksi, nominal transaksi pun otomatis ikut meningkat 31,91% yoy dari mulanya Rp1,99 triliun per Maret 2019 menjadi Rp2,62 triliun per akhir Maret 2020.
Meskipun demikian, pertumbuhan layanan digital tersebut ternyata tidak cukup membantu Bank BTN dalam memperbaiki laba pada periode ini. Dalam pembukuan laba kuartal I-2020, BBTN hanya memperoleh laba Rp457 miliar, anjlok sebesar 36,79% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp723 miliar.
Hal itu diakui oleh Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury, tak lain disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang dampaknya telah berimbas ke berbagai sektor.
Di sisi lain, Bank BTN masih menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp221,72 triliun per kuartal I-2020. Dana tersebut naik 2,73% yoy, serta ditunjang dengan sejumlah capaian seperti, aset yang naik 2,27% yoy dari Rp301,35 triliun menjadi Rp308,19 triliun. (SKO)