Hadiri Konferensi Iklim COP28, Jokowi Terbang ke Dubai

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama delegasi terbatas bertolak menuju Dubai, Uni Emirat Arab melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis 30 November 2023. Presiden bersama delegasi bakal menghadiri rangkaian acara World Climate Action Summit COP28. Acara tersebut merupakan konferensi dari para pihak dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait dengan perubahan iklim.

“Hari ini saya dengan delegasi terbatas akan terbang menuju Dubai UEA untuk menghadiri rangkaian kegiatan World Climate Action COP28,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan persnya, dipantau secara daring melalui saluran Youtube Sekretariat Presiden. Pada kesempatan itu, Presiden mengatakan bahwa harapan dunia pada acara tersebut sangat besar terkait aksi global yang nyata untuk menyikapi kenaikan suhu di dunia.

“Komitmen nyata harus diperkuat, khususnya komitmen negara-negara maju untuk pendanaan iklim,” papar Presiden. Pendanaan itu utamanya dalam rangka mencapai target net zero emission. Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi nantinya akan menyampaikan pengalaman Indonesia dan mempertegas kolaborasi global untuk pendanaan iklim.

Presiden Jokowi juga akan menyampaikan pentingnya transisi inklusif untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di negara berkembang. Selain menghadiri World Climate Action Summit COP28, Presiden juga bakal menghadiri Presidensi event terkait transformasi food system.

• Japfa Comfeed Ekspor Pakan Unggas Rp7,9 Miliar per November 2023
• Outlook Ekonomi Global 2024, Pertumbuhan Diprediksi Sedikit Melambat
• Akan IPO, Pupuk Kaltim Tinggal Tunggu Arahan Kementerian BUMN

Lalu, Presiden dijadwalkan juga akan menghadiri KTT G77 dan China serta melakukan beberapa pertemuan bilateral. “Saya dan rombongan Insyaallah akan kembali ke Jakarta tanggal 3 Desember. Minggu pagi,” pungkas Presiden Jokowi.

Acara World Climate Action Summit COP28 diselanggarakan di di Expo City, Dubai dan berlangsung mulai 30 November 2023 hingga 12 Desember 2023. Acara ini adalah Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau Konferensi Para Pihak UNFCCC. 

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyampaikan bahwa pada kesempatan itu, Indonesia bakal menyampaikan kemajuan aksi iklim dan berbagai upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.

Menteri LHK mengatakan soal harapannya kepada setiap negara terkait target minimal pengurangan emisi. “Sebesar 43% pada 2030, 50% pada 2035, dan netralitas karbon pada 2050,” jelas Siti Nurbaya, dikutip dari Antara Kamis, 30 November 2023. 

Dirinya juga memaparkan soal data emisi karbon Indonesia dari tahun ke tahun yang sudah terverifikasi. “Emisi karbon Indonesia tercatat sebanyak 1,84 gigaton setara karbon dioksida pada tahun 2019, lalu turun ke angka 1,05 gigaton pada 2020, sebesar 1,14 gigaton pada 2021, dan sebanyak 1,20 gigaton pada 2022,” jelas Siti.