Sebuah unit artileri bergerak Israel menembak ke arah Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas (Reuters/Amir Cohen)
Dunia

Hamas Usul Gencatan Senjata 3 Tahap Selama 135 Hari

  • Proposal tersebut akan mendorong militan menukar sandera Israel tersisa yang mereka tangkap pada 7 Oktober untuk tahanan Palestina.
Dunia
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Hamas mengusulkan rencana gencatan senjata yang akan meredam ketegangan di Gaza selama empat setengah bulan menjelang berakhirnya perang. Hal itu sebagai tanggapan atas proposal yang dikirim minggu lalu oleh mediator Qatar, Mesir serta didukung Amerika Serikat dan Israel.

Menurut draf dokumen yang dilihat oleh Reuters, proposal balasan Hamas memperkirakan tiga fase yang masing-masing berlangsung selama 45 hari.

Proposal tersebut akan mendorong militan menukar sandera Israel tersisa yang mereka tangkap pada 7 Oktober untuk tahanan Palestina. Rekonstruksi Gaza akan dimulai, pasukan Israel akan menarik diri sepenuhnya disertai Penukaran jenazah. 

Sekretaris Negara AS Antony Blinken tiba semalam di Israel setelah bertemu dengan para pemimpin mediator Qatar dan Mesir dalam upaya diplomatik paling serius selama ini yang bertujuan mencapai gencatan senjata yang diperpanjang. Rincian tawaran balasan Hamas sebelumnya belum dilaporkan.

Menurut proposal balasan Hamas, semua sandera perempuan Israel, pria di bawah usia 19 tahun, lansia, dan yang sakit akan dibebaskan selama fase 45 hari pertama sebagai pertukaran untuk pembebasan wanita dan anak-anak Palestina dari penjara Israel.

Dilansir dari Reuters, pada Rabu, 7 Februari 2024, sandera laki-laki yang tersisa akan dibebaskan pada fase kedua, dan sisanya ditukar pada fase ketiga. Pada akhir fase ketiga, Hamas berharap kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang.

Kelompok itu, yang memerintah Gaza, mengatakan dalam sebuah adendum proposal bahwa mereka menginginkan pembebasan 1.500 tahanan, sepertiga di antaranya ingin dipilih dari daftar warga Palestina yang dijatuhi hukuman seumur hidup oleh Israel.

Perjanjian gencatan senjata juga akan meningkatkan aliran makanan dan bantuan lainnya kepada warga sipil yang putus asa di Gaza yang menghadapi kelaparan dan kekurangan pasokan dasar yang mengerikan.

Israel memulai serangan militer di Gaza setelah militan dari Gaza yang dikuasai Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera 253 orang di selatan Israel pada 7 Oktober.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 27.585 warga Palestina telah dikonfirmasi tewas dalam kampanye militer Israel, dengan ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.