Nasional

Hampir 5,5 Juta Orang Telah Meninggal karena COVID-19

  • Hingga saat ini sebanyak 5.411.759 orang di dunia dikonfirmasi meninggal karena pandemi virus Sars Cov2 (penyebab pandemi COVID-19).
Nasional
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

JAKARTA-Hingga saat ini sebanyak 5.411.759  orang di dunia dikonfirmasi meninggal karena pandemi virus Sars Cov2 (penyebab pandemi COVID-19). Total kasus selama pandemi ini terjadi adalah 281.808.270. Data ini dikutip dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) hingga 29 Desember 2021. Data itu juga menyebutkan sebanyak  8.693.832.171 dosis vaksin telah diberikan.

Amerika menjadi negara dengan kasus meninggal paling banyak yakni 812.577 orang. Disusul  Brazil (618.534), India (480,592), Rusia (307.022), Meksiko (298.819), Peru (202.550), United Kingdom (148.021), Indonesia (144,081), Italia (136,955), Iran (131.474), Kolombia (129.798), dan Prancis (120.605)

Di Indonesia menurut data WHO tersebut dilaporkan ada 4.262.351 kasus positif COVID-19 dengan seminggu terakhir terjadi 1.279 kasus. Sementara kematian dalam seminggu terakhir adalah 47 orang.

Puncak COVID-19 di Indonesia terjadi pada Juli 2021 dengan 2.069 kematian. Ini berarti rata-rata 66,7 orang meninggal setiap harinya atau 2-3 orang setiap jamnya. Angka kematian pada Agustus 2021 juga cukup tinggi yakni 2.048 orang.

Sars Cov2 pertama kali dilaporkan di Wuhan, China pada 2019 dan kemudian menyebar secara global. Virus ini menjadi pandemi yang terdokumentasi kelima sejak pandemi flu 1918.

Kasus resmi COVID-19 pertama tercatat pada 31 Desember 2019, WHO diberitahu tentang kasus pneumonia di Wuhan, China tanpa penyebab yang diketahui. Pada 7 Januari, pihak berwenang China mengidentifikasi virus corona baru, yang sementara dinamai 2019-nCoV, sebagai penyebab kasus ini.

Beberapa minggu kemudian, WHO mendeklarasikan wabah COVID-19 yang menyebar dengan cepat sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional pada tanggal 30 Januari 2020. Namun, baru pada bulan berikutnya yakni pada tanggal 11 Februari, virus corona baru  mendapat nama resmi  COVID-19. 

Pada bulan-bulan pertama COVID-19, otoritas kesehatan global, lembaga pemerintah, dan masyarakat tidak yakin tentang bagaimana penyakit itu akan menyebar dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.  Pada 7 Maret kasus COVID-19 mencapai 100.000. Beberapa hari setelah itu, pada 11 Maret, COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO. COVID-19 dengan cepat berubah dari masalah parah yang awalnya terbatas di China, menjadi darurat kesehatan global hampir dalam semalam.