Toko roti di Gaza hancur akibat serangan Israel.
Dunia

Hancurnya Toko-toko Roti Perparah Krisis Pangan di Gaza

  • Sejak 7 Oktober 2023, 11 toko roti di Gaza telah dihancurkan oleh serangan Israel dalam perang yang sedang berlangsung. Hal ini dikhawatirkan akan memperburuk krisis pangan di Gaza.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Seluruh toko roti dan kue di Jalur Gaza, Palestina, terpaksa ditutup karena mengalami kerusakan akibat serangan Israel. Hal ini semakin memperparah kekurangan pasokan pangan di wilayah konflik. 

Menurut laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), tidak ada lagi toko roti yang beroperasi di Gaza, terutama di wilayah utara. Itu karena mereka kekurangan bahan bakar, air, tepung terigu, dan kerusakan infrastruktur lain.

Menurut OCHA, sejak 7 Oktober 2023, 11 toko roti di Gaza telah dihancurkan oleh serangan Israel dalam perang yang sedang berlangsung. Hal ini dikhawatirkan akan memperburuk krisis pangan di Gaza.

OCHA juga menyebutkan, di utara Gaza, yang menjadi target serangan Israel, persediaan tepung terigu dan bahan makanan lainnya sudah habis. “Pada siang hari, banyak orang yang putus asa mencari makanan hingga merampok tiga toko roti terakhir yang memiliki sisa stok tepung terigu sekitar 38 metrik ton,” kata OCHA.

Akses ke toko roti juga menjadi tantangan di selatan Gaza. Pabrik roti terakhir di wilayah itu tidak dapat menggiling gandum lagi karena listrik padam dan kekurangan bahan bakar. Gaza telah mengalami pemadaman listrik sejak 11 Oktober 2023, saat Israel memblokade wilayah tersebut dan memutus pasokan listrik serta bahan bakar.

Sekitar 9.000 ton biji-bijian gandum masih tersimpan di pabrik-pabrik di Gaza. Namun sebagian besar tidak dapat diakses oleh warga karena kerusakan, masalah keamanan, serta kekurangan bahan bakar dan listrik.

OCHA menambahkan, selama perang antara Israel dan Hamas, hanya satu toko roti yang dikontrak oleh Program Pangan Dunia PBB dan delapan toko roti lainnya di selatan Gaza yang sesekali dapat menyediakan roti ke posko pengungsian.

Ketika roti tersedia, warga Palestina di Gaza rela antre berjam-jam demi sepiring roti meskipun berisiko terkena serangan udara Israel. Selama sebulan terakhir, jumlah korban tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah melampaui jumlah korban dalam perang Rusia vs Ukraina pada 2022.

Pada Rabu, 8 Nobember 2023, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 10.569 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 perempuan. Selain itu, sekitar 26.475 orang lainnya terluka akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, dan 2.550 orang termasuk 1.350 anak-anak, masih hilang di Gaza.