Harapan Besar pada Patimban di Tengah Kelesuan Ekonomi
Industri

Harapan Besar pada Patimban di Tengah Kelesuan Ekonomi

  • Subang- Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat dijadwalkan mulai beroperasi pada September tahun ini. Kabar tersebut diembuskan oleh R. Agus H. Purnomo, Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan Laut pada Kamis, 13 Februari 2020 lalu. Jadwal ini mundur tiga bulan dari target yang sudah ditetapkan. “Rencana operasi September 2020, dengan jembatan penghubung harus selesai sebelum target tersebut,” ungkapnya. […]

Industri

Khoirul Anam

Subang- Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat dijadwalkan mulai beroperasi pada September tahun ini.

Kabar tersebut diembuskan oleh R. Agus H. Purnomo, Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan Laut pada Kamis, 13 Februari 2020 lalu. Jadwal ini mundur tiga bulan dari target yang sudah ditetapkan.

“Rencana operasi September 2020, dengan jembatan penghubung harus selesai sebelum target tersebut,” ungkapnya.

Terletak 70 kilometer dari kawasan industri Cikarang, Jawa Barat, tempat berdirinya pabrik-pabrik Jepang, pelabuhan ini rencananya difungsikan sebagai pusat ekspor-impor kebutuhan otomotif. Pelabuhan ini nantinya berkapasitas 225.000 unit kendaraan per tahun

Selain itu, pelabuhan di sisi timur wilayah Jakarta ini dimaksudkan sebagai pelengkap pelabuhan Tanjung Priok di sebelah utara.

Pembangunan pelabuhan Patimban, menurut Agus, dapat mengurangi biaya logistik dan memperkuat ketahanan ekonomi, serta mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta.

Direktur The National Maritime Institute, Siswanto Rusdi, menilai harapan yang diletakkan di pundak Patimban terlampau berlebihan, khususnya di tengah kondisi perekonomian saat ini.

Model pembangunan pelabuhan Patimban ini pernah diterapkan di Thailand melalui pelabuhan Laem Chabang yang berjarak 80 km dari Bangkok.

Pelabuhan Laem Chabang

Laem Chabang merupakan pelabuhan besar, modern, dan megah di wilayah Asia Tenggara. Fasilitas yang terdapat pelabuhan ini antara lain, operator pelabuhan berjumlah 8 dan otoritas wilayah steril kepabean. Di dalam pelabuhan juga dibangun pusat produksi otomotif berbasis ekspor.

Meski punya keunggulan seperti letak geografis dan potensi volume kargo, Ketua Umum Indonesia Natonal Shipowners, Carmelita Hartoto menilai, Laem Chabang tak akan dapat menyusul pelabuhan Singapura.

Dalam beberapa forum ASEAN, Thailand masih memperjuangkan Laem Chabang sebagai hub ekspor Asia Tenggara, terutama untuk kargo tujuan China, Korea Selatan, dan Jepang.