Paparan publik PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein/MREI), Kamis, 27 Juni 2024.
IKNB

Hardening Market Picu Pelaku Reasuransi untuk Berbenah dalam Akseptasi Risiko

  • Hardening market, yang ditandai oleh peningkatan harga dan pengetatan kondisi polis, masih berlangsung akibat beberapa faktor eksternal, termasuk klaim besar, perubahan iklim, dan risiko baru seperti pandemi.
IKNB
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA – Pelaku reasuransi memantau perkembangan pasar reasuransi yang masih diwarnai oleh isu hardening market

Direktur Independen PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein/MREI), Trinita Situmeang, menjelaskan bahwa pasar reasuransi memiliki siklus tersendiri. 

Hardening market, yang ditandai oleh peningkatan harga dan pengetatan kondisi polis, masih berlangsung akibat beberapa faktor eksternal, termasuk klaim besar, perubahan iklim, dan risiko baru seperti pandemi.

Trinita menggarisbawahi bahwa hardening market merupakan tantangan yang memerlukan strategi adaptif dari industri asuransi dan reasuransi. 

Faktor eksternal seperti performa perusahaan reasuransi global, klaim besar, dan kekhawatiran terhadap biaya kesehatan turut mempengaruhi kondisi pasar di Indonesia.

"Kita melihat bahwa hardening market ini justru adalah strong call untuk industri kita itu berbenah Jadi melakukan pengetahuan yang berdaya tahan, lebih berfokus kepada sustainability baik dari sisi portofolio, risk management, dan juga bagaimana kita mempersiapkan diri secara teknikal Untuk menghadapi risiko-risiko baru ataupun risiko-risiko yang semakin tinggi derajat risikonya,” ujar Trinita dalam paparan publik PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024. 

Target Pertumbuhan Premi 

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein/MREI) memiliki proyeksi ambisius untuk tahun 2024. Direktur Kepatuhan Marein, Tamara Arista Salim, menyampaikan bahwa target perusahaan adalah peningkatan premi sebesar 10% dan pertumbuhan laba tahun berjalan sekitar 33%. 

Target ini mencerminkan optimisme Marein dalam menghadapi tantangan dan peluang di industri reasuransi.

Strategi untuk Mencapai Target

Untuk mencapai target pertumbuhan premi dan laba, Marein mengimplementasikan beberapa strategi utama. 

Pertama, menjaga kualitas implementasi tata kelola risiko dan portofolio yang baik. Kedua, mengutamakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang baik dan komitmen dalam akseptasi serta layanan klien.

Marein juga mendukung proses operasional dengan mengadopsi teknologi informasi yang canggih. Penggunaan teknologi ini mempermudah interaksi dengan klien, perusahaan asuransi, dan jasa penunjang lainnya. 

Selain itu, Marein menyiapkan talenta dengan mengelola sumber daya manusia yang memadai. Perekrutan talent yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta pemberian pendidikan dan pelatihan yang memadai, menjadi fokus utama dalam strategi pengelolaan SDM.

Baca Juga: Premi Industri Asuransi dan Reasuransi Tumbuh 24 Persen Akhir Maret 2024

Persiapan untuk Standar Akuntansi Baru

Perusahaan juga mempersiapkan diri untuk menghadapi standar akuntansi baru yang diyakini akan merubah pola bisnis, baik dalam hal mendapatkan bisnis, mengelola bisnis, maupun berinteraksi dengan klien. 

Standar akuntansi baru ini berlaku bagi perusahaan asuransi dan reasuransi yang beroperasi di Indonesia, sehingga Marein berkomitmen untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan.

Kinerja 2023 

berhasil meningkatkan kinerjanya pada tahun buku 2023 dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp61,36 miliar, mengalami kenaikan signifikan sebesar 63,24% dibandingkan periode sebelumnya. Kenaikan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan underwriting.

Perseroan berhasil membukukan pendapatan underwriting sebesar Rp1,80 triliun, naik sebesar Rp 209,48 miliar atau 13,21% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp1,59 triliun. 

Rasio Solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC) Perseroan juga tercatat jauh melampaui rasio minimum yang disyaratkan regulator sebesar 120%, yaitu mencapai 247,99% pada tahun 2023.

Pengetatan Akseptasi Risiko

Direktur Kepatuhan Marein Tamara Arista Salim mengatakan, Perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang positif pada tahun 2023 berkat pengetatan terhadap akseptasi risiko dan portofolio bisnis dalam upaya menjaga keberlanjutan kinerja. 

Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam analisis data membantu Perseroan mengidentifikasi historikal risiko yang ada sehingga mitigasi risiko dapat dilakukan secara optimal dan keseimbangan portofolio bisnis tetap terjaga. 

“Pemanfaatan teknologi dalam melakukan analisis data dapat membantu Perseroan untuk mengidentifikasi historikal risiko yang ada sehingga mitigasi risiko secara optimal dapat dilakukan, dan melakukan keseimbangan portofolio bisnis yang memberikan hasil kinerja positif dan tetap mempertahankan rating AA+ untuk peringkat nasional dan BB+ untuk peringkat internasional dengan outlook stabil yang diperoleh dari Fitch Ratings,” kata Tamara dalam paparan publik Marein di Jakarta, Kamis, 27 Juni 2024.

Pemanfaatan teknologi dalam analisis data berperan penting dalam keberhasilan Perseroan pada tahun 2023. Dengan teknologi, Perseroan mampu mengidentifikasi historikal risiko secara lebih akurat sehingga mitigasi risiko dapat dilakukan secara optimal. 

Selain itu, keseimbangan portofolio bisnis yang diterapkan Perseroan juga berkontribusi dalam mempertahankan rating nasional dan internasional.

Kinerja Kuartal I-2024

Dwi Ana Nurhandayani, Direktur Keuangan, menyatakan, Perseroan mencatat kenaikan premi bruto sebesar 9,33% pada kuartal I-2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp712,53 miliar, yang didorong oleh kenaikan premi pada lini usaha umum dan jiwa. 

“Selain itu, laba tahun berjalan tercatat sebesar Rp34,87 miliar, meningkat 22,57% dibandingkan kuartal I-2023 sebesar Rp28,45 miliar,” papar Dwi.