Harga Ayam Tak Kunjung Turun Bikin Pedagang di Pacitan Mengeluh
- Kenaikan harga ayam dari yang semula Rp32 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram membuat sejumlah pedagang di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mengeluh.
Nasional
JAKARTA - Kenaikan harga ayam dari yang semula Rp32 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram membuat sejumlah pedagang di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mengeluh.
Dikutip TrenAsia.com dari Antara pada Rabu, 26 Juli 2023, salah seorang pedagang bernama Didik Setiawan menyebutkan harga ayam berangsur naik "Itu harga tiga bulan lalu. Tapi kemudian berangsur naik dan sekarang mencapai Rp40 ribu per kilogram," terangnya.
Keluhan serupa diucapkan beberapa pedagang lainnya. Mereka merasakan beberapa kendala efek naiknya harga ayam seperti banyaknya pembeli yang mengurangi volume belanja daging ayam karena dinilai terlalu mahal.
- Jokowi Rayu Hong Kong untuk Investasi di IKN
- Penjelasan Aturan OJK Soal Pemisahan Unit Usaha Syariah Perbankan
- Lagu Seven Jungkook BTS Duduki No 1 Billboard Hot 100
Selain itu, modal belanja yang ikut naik juga membuat penjualan menjadi turun atau seret.
Bahkan disebutkan bahwa ada pembeli yang beralih ke bahan baku lauk berharga lebih murah alih-alih membeli daging ayam.
"Daya beli masyarakat tidak bisa mengikuti kenaikan harga di pasaran. Mereka menjadi lebih memilih mencari bahan baku untuk lauk dan masakan yang lebih murah," kata Purwanti, pedagang ayam yang lain.
Tak hanya dari pihak penjual, keluhan atas mahalnya daging ayam dijuga disampaikan oleh pembeli.
"Ini tadinya mau beli daging ayam, tapi karena mahal, terpaksa dialihkan untuk beli tahu tempe untuk lauk di rumah. Duitnya tidak cukup untuk beli daging ayam," kata Rianti, pengunjung pasar asal Kelurahan Plaosan, Pacitan.
Kenaikan dari Peternak
Berdasarkan informasi yang didapat dari pedagang, kenaikan harga daging ayam terjadi dari level peternak.
Harga pakan yang naik membuat penjualan ayam potong turut naik. "Tapi kok tiga bulan tidak turun-turun. Katanya harga pakan masih tinggi. Kami juga susah untuk menjual, dan berkurang drastis," lanjut Didik.
Menurutnya, karena harga yang mahal itulah, penjualan daging ayam di lapaknya otomatis berkurang.
Ia mengklaim biasanya bisa menjual hingga 50 kilogramdaging perhari namun akibat naiknya harga ayam membuatnya maksimal menjual 35 kilogram.
"Karena masih Rp40 ribu per kilogram, akhirnya ya cuma laku 30 kilogram daging ayam. Mentok-mentok ya Rp35 kilogram," imbuhnya.