<p>PT Malindo Feedmill Tbk /Dok. Perusahaan</p>
Pasar Modal

Harga Bahan Baku Tinggi, Emiten Pakan Ternak Bakal Tertekan Tahun Ini?

  •   JAKARTA - Emiten pakan ternak PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mencatat pertumbuhan kinerja pada tahun 2021. Namun, potensi sektor pakan ternak masih
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA - Emiten pakan ternak PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mencatat pertumbuhan kinerja pada tahun 2021. Namun, potensi sektor pakan ternak masih diragukan untuk tahun ini.

Pada kuartal IV-2021, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp42 miliar atau melonjak 23,9% year-on-year (yoy). Selama setahun penuh, Malindo meraup keuntungan bersih sebanyak Rp60 miliar, berbalik dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan rugi bersih Rp39 miliar.

Catatan ini disebabkan oleh Penjualan pakan yang tumbuh sebesar 26,9% yoy pada kuartal terakhir tahun lalu dengan marjin operasi meningkat 3,3% berbanding 1,9% pada kuartal III-2021. Di mana, kondisi ini terjadi di tengah tekanan harga bahan baku yang tinggi.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Emma Fauni memperkirakan tren perbaikan ini akan berlanjut pada kuartal pertama 2022 didukung oleh musim panen jagung pada periode Februari - April di Indonesia.

Kendati begitu, prospek pasar pakan yang redup karena harga bahan baku yang tinggi seperti jagung dan bungkil kedelai diperkirakan akan membuat segmen pakan perseroan di bawah tekanan untuk tahun ini.

Untuk itu, ia sedikit menurunkan proyeksi laba bersih tahun 2022 dan 2023 berdasarkan penghitungan tekanan berkelanjutan di segmen pakan ternak sepanjang tahun ini, yang mana pakan ternak merupakan sumber pendapatan terbesar MAIN.

“Selanjutnya, kami berharap segmen day old chicken (DOC) dan broiler dapat mempertahankan kinerja yang baik untuk setidaknya mengimbangi kelemahan segmen pakan,” ujarnya melalui riset yang diterima TrenAsia.com, Selasa, 5 April 2022.

Dengan kondisi tersebut, ia mempertahankan rekomendasi hold dengan target harga yang lebih rendah untuk saham MAIN, yaitu Rp680 per lembar yang diturunkan menggunakan metode penilaian P/E.

“Kami menetapkan target P/E untuk tahun 2022 sebesar 11x. MAIN saat ini diperdagangkan pada 22F P/E 12,6x, di bawah rata-rata P/E forward historis 5 tahun,” urai Emma.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 5 April 2022, saham MAIN terkoreksi 0,70% ke level Rp705 per lembar. Dalam sehari, saham MAIN ditransaksikan sebanyak 520x dengan nilai Rp1,71 miliar. Adapun kapitalisasi pasar perseroan saat ini senilai Rp1,58 triliun.