<p>Foto:  Ptba.co.id</p>
Energi

Harga Batu Bara Bikin Laba PTBA Susut jadi Rp2 Triliun

  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID membukukan laba bersih Rp2 triliun pada semester I-2024 atau turun 26,7% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp2,8 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID membukukan laba bersih Rp2 triliun pada semester I-2024 atau turun 26,7% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp2,8 triliun pada periode yang sama tahun 2023.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Farida Thamrin menjelaskan jika PTBA berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp19,6 triliun dan EBITDA sebesar Rp3,63 triliun. Sedangkan total aset perusahaan per 30 Juni 2024 sebesar Rp38,39 triliun.

"Penjualan batu bara sebesar 20,1 juta ton pada enam bulan pertama tahun 2024, tumbuh 15% secara tahunan (year on year)," katanya dalam Pubex secara daring pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Berdasarkan data penjualan batu bara PTBA pada Semester I-2019 sebesar 13,4 juta ton, lalu 12,6 juta ton pada Semester I-2020, kemudian 12,9 juta ton di Semester I-2021, naik menjadi 14,6 juta ton pada Semester I-2022, dan 17,4 juta ton pada periode yang sama di 2023.

Pencapaian tersebut ditopang oleh penjualan ekspor batu bara sebesar 8,5 juta pada Januari-Juni 2024, meningkat 20% secara tahunan. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 11,6 juta ton, tumbuh 12% dibanding Semester 1 2023 yang sebesar 10,3 juta ton.

Penyebab Turunya Laba

Farida menjelaskan, tantangan bagi perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 19% secara tahunan dari US$93,49 per ton pada semester I-2023 menjadi US$75,89 per ton pada Semester I-2024.

Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 36% secara tahunan menjadi US$130,66 per ton, dari US$204,27 per ton pada semester I-2023.  

Selain itu, Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA.

Laba Susut Ekspor Digenjot

PTBA menargetkan volume penjualan sebesar 43,1 juta ton pada tahun ini. Untuk itu, kami terus memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi, baik pasar eksisting maupun pasar-pasar baru.

Pasar ekspor PTBA semakin beragam. Terdapat beberapa pasar yang berhasil dioptimalkan pada kuartal kedua tahun ini, di antaranya adalah Bangladesh dan Filipina. Potensi pasar-pasar utama juga dimaksimalkan, misalnya ekspor ke India berhasil meningkat 37% menjadi 3 juta ton.

Selain itu, ekspor ke Thailand, Malaysia dan Vietnam juga naik signifikan. Penjualan ke Thailand pada Semester I-2024 sebesar 933 ribu ton, melesat 605% secara tahunan. Ekspor ke Malaysia meningkat 257% menjadi 488 ribu ton. Adapun ekspor ke Vietnam melonjak 164% dari 461 ribu ton menjadi 1,2 juta ton.

Peningkatan penjualan batu bara PTBA didukung oleh realisasi produksi sebesar 18,8 juta ton dan angkutan kereta api sebesar 17,3 juta ton per Semester 1 2024.

Perusahaan juga terus memperkuat efisiensi di bidang operasi dan produksi dalam rangka mempertahankan kinerja positif. Berkat berbagai langkah, di antaranya optimalisasi rasio nisbah kupas (Stripping Ratio) serta jarak angkut tanah dan batu bara, Biaya Tunai (Cash Cost) turun 6% secara tahunan menjadi Rp844 ribu per ton.

Tahun ini PTBA menganggarkan Rp 2,9 triliun untuk belanja modal (capital expenditure/ capex) pada 2024 ini.