Harga Batu Bara Diproyeksikan Turun ke Kisaran US$ 36 per ton pada April 2020
JAKARTA – Penutupan impor pasokan baru bara dari Cina telah berdampak pada anjloknya harga batu-bara di Indonesia. Untuk batu bara kalori 4200 yang sebelumnya berada pada kisaran US$ 36 per ton, turun ke level US$ 32,5 per ton pada kontrak bulan April 2020 mendatang. Di samping itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi […]
Industri
JAKARTA – Penutupan impor pasokan baru bara dari Cina telah berdampak pada anjloknya harga batu-bara di Indonesia.
Untuk batu bara kalori 4200 yang sebelumnya berada pada kisaran US$ 36 per ton, turun ke level US$ 32,5 per ton pada kontrak bulan April 2020 mendatang.
Di samping itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan SUmber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono mengatakan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sektor minerba tahun ini juga diproyeksikan turun menjadi Rp44,34 triliun dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp45,59 triliun.
Sementara itu, realisasi PNBP sampai dengan 6 Maret 2020 sebesar Rp5,86 triliun atau 13,20%. Bambang menyebut, turunnya pajak tersebut dipengaruhi oleh faktor harga.
“PNBP tahun ini memang targetnya lebih kecil daripada penerimaan 2019 karena kita tahu PNBP sangat dipengaruhi faktor harga,” ujarnya di Jakarta, 12 Maret 2020.
Meskipun demikian, komoditas batu bara sendiri menjadi produk di sektor minerba yang menyumbang PNBP terbesar, yakni sekitar 80%.
Oleh karena itu, ia tetap optimis menargetkan investasi sebesar US$ 7,7 miliar pada tahun ini. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar US$ 6,1 miliar. Ia pun memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan kecil yang ingin masuk ke Indonesia.
Dengan demikian, diharapkan target investasi sebesar US$ 7 miliar bisa tercapai.