Ilustrasi Bawang Putih (freepik.com/jcomp)
Makroekonomi

Harga Bawang Putih Terus Naik, Kemendag Segera Minta Impor

  • Dalam pertemuan dengan para importir, telah disepakati sebanyak 24.273 ton bawang putih impor akan masuk ke Indonesia hingga April 2024.
Makroekonomi
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Harga komoditas pangan terus melonjak di bulan Ramadan tahun ini. Menurut panel Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 26 Maret 2024, harga bawang putih bonggol tercatat naik menjadi Rp41.660 per kilogram (kg). Kenaikan harga ini lantas menarik perhatian Kementerian Perdagangan.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan, Bambang Wisnubroto, mengungkapkan perlunya intervensi segera terhadap lonjakan harga bawang putih dengan melakukan impor yang kemudian diguyurkan untuk stok ke masyarakat.

“Intinya kami meminta importir segera merealisasikan kuota impornya dan mendorong agar distribusi bawang putih impor di pasar di lakukan sebelum Hari Raya Idulfitri,” ujar Bambang, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, pada Selasa, 26 Maret 2024.

Dia menjelaskan, dalam pertemuan dengan 43 importir bawang putih pada 22 Maret 2024, Kementerian Perdagangan secara khusus meminta mereka untuk mempercepat realisasi impor. Selain itu, pihaknya juga menyepakati sebanyak 24.273 ton bawang putih impor akan masuk ke Indonesia hingga April 2024.

Dalam arahannya kepada para importir, Bambang menegaskan, untuk segera memasok bawang putih ke pasar. Demi memastikan distribusi yang lancar, dia juga mewajibkan importir untuk melaporkan setiap tahap pendistribusian bawang putih hingga ke tingkat Distributor 1 (D1) kepada Pemerintah.

Selain itu, Bambang juga menyebutkan tingginya harga bawang putih di negara asal, yaitu China, juga merupakan faktor utama dalam lonjakan harga di Indonesia. Di China, harga bawang putih saat ini tercatat mencapai US$1.400-US$1.500 per ton.

Dalam pertemuan dengan para importir, telah disepakati sebanyak 24.273 ton bawang putih impor akan masuk ke Indonesia hingga April 2024. Sementara itu, realisasi impor berdasarkan persetujuan impor (PI) sudah mencapai 27%.

“Realisasi impor bawang putih sampai saat ini 27% (dari total persetujuan impor 2024) atau 65.888 ton,” pungkas Bambang.

Sementara, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan kesiapan dalam mengawal ketersediaan pangan dan menjaga stabilitas harga selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Fokus utamanya adalah memastikan pasokan pangan tersedia dengan harga yang wajar dan seimbang di semua lini menjadi pokok utama.

Hal tersebut ia paparkan dalam Rapat Koordinasi Kesiapan menghadapi Idulfitri 1445 Hijriah Tahun 2024 yang dihelat Polri di Jakarta, pada Senin, 25 Maret 2024.

“Kami telah merancang proyeksi neraca pangan utamanya untuk periode Januari sampai April 2024, secara umum ketersediaan 12 komoditas pangan strategis kami proyeksikan aman dan cukup,” ungkap dia.

Pada proyeksi neraca pangan nasional dari Januari hingga April 2024, ketersediaan stok komoditas pangan pokok di tingkat nasional dapat dikatakan aman.

Ketahanan stok diperoleh dari perhitungan proyeksi stok nasional pada akhir April 2024 dengan estimasi kebutuhan harian secara nasional. Dari perhitungan ini, dapat diperoleh informasi mengenai berapa lama stok pangan akan dapat memenuhi kebutuhan setelah April mendatang.