Nampak pelanggan tengah melakukan pengisian BBM jenis Pertamax di sebuah SPBU kawasan Rest Area Karang Tengah Tol Jakarta Tangerang. PT Pertamina hari ini 3 Januari 2023 pukul 14.00 menurunkan harga Pertamax,Pertamax Turbo dan Pertamina Dex. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Makroekonomi

Harga BBM Tidak akan Berubah Hingga Juni 2024

  • Airlangga menyatakan, evaluasi terhadap anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) akan dilakukan paling lambat pada Juni. Dia menegaskan, harga BBM hingga LPG tidak akan mengalami kenaikan hingga bulan Juni tahun ini.
Makroekonomi
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah akan menyesuaikan kembali anggaran subsidi energi. Hal ini dilakukan sebagai tanggapan terkait memanasnya konflik Iran-Israel yang memicu meningkatnya harga minyak dunia.

“Kita juga dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam negeri terutama terkait dengan subsidi. Ini kita juga harus mengkalibrasi lagi anggaran yang digunakan,” papar Airlangga pada awak media di kantornya, pada Selasa, 16 April 2024.

Dilansir dari Reuters, harga kontrak berjangka Brent untuk pengiriman bulan Juni tercatat pada USD 90,10 per barel saat penutupan, turun sebesar 35 sen atau 0,4%. Sementara, minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Mei turun sebesar 25 sen atau 0,3% menjadi USD 85,41 per barel.

Airlangga mengakui konflik geopolitik tersebut memberikan tekanan signifikan terhadap ekonomi global. Maka dari itu, ia menyatakan pemerintah akan menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menanggapi situasi tersebut.

“Kita harus mempersiapkan terhadap berbagai shock dan kita belum selesai dari global shock, perang Ukraina masih ada, Israel-Gaza masih ada. Tapi dunia cannot afford another war,” ungkap dia.

Airlangga menyatakan, evaluasi terhadap anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) akan dilakukan paling lambat pada Juni. Dia menegaskan, harga BBM hingga LPG tidak akan mengalami kenaikan hingga bulan Juni tahun ini.

“Kita melihat satu sampai dua bulan situasi seperti apa (untuk melakukan kalibrasi harga BBM subsidi). Kalau tidak ada eskalasi kita berharap minyak bisa flatten. Tetapi kalau ada ekskalasi tentu berbeda,” tandasnya.

Subsidi Membengkak

Di samping itu, Menteri ESDM Arifin Tasri menyatakan, jika harga minyak dunia naik US$1 per barel saja dapat menyebabkan subsidi dan kompensasi BBM membengkak. Hitungannya, subsidi BBM bisa bengkak hingga Rp3,5-4 triliun.

“Kalau harga minyak naik US$1 itu, bisa naik sekitar Rp3,5-4 triliun untuk kompensasi dan subsidi. Makanya, kita harus hemat energi, efisiensi energi ini harus terus dicanangkan dikerjain dan diprogramkan,” pungkas Arifin.

Sementara, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, ia menjamin harga BBM tidak berubah hingga Juni tahun 2024, meski saat ini terjadi eskalasi konflik antara Iran dengan Israel.

“Ya, harga BBM masih seperti itu (tidak berubah sampai Juni),” ujar Tutuka dalam webinar yang dipantau dari Jakarta, dikutip dari Antara. pada Senin, 15 April 2024.

Pernyataan itu disampaikan saat disinggung mengenai kemungkinan kenaikan harga BBM akibat prediksi meningkatnya harga minyak dunia dalam webinar bertajuk “Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI” yang digelar Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter.

Tutuka mengatakan, saat ini pemerintah masih menunggu tanggapan Israel terhadap serangan Iran. Ia menilai, kecenderungan dunia tidak ingin harga minyak yang terlalu tinggi. “Ini faktor yang sangat kuat untuk pertimbangan lebih jauh tentang eskalasi,” katanya.

Meskipun demikian, Kementerian ESDM sudah melakukan simulasi dampak eskalasi konflik di Timur Tengah terhadap harga minyak, berikut berbagai parameter seperti kurs, ICP (Indonesian Crude Oil Price) atau harga patokan minyak mentah Indonesia, dan faktor lainnya.

“Itu (simulasi) yang akan kami sampaikan untuk pihak terkait, kemudian diharapkan bisa jadi pengambilan keputusan,” pungkasnya.