Harga Daging Sapi Mahal, Pedagang Akan Mogok Jualan Senin Depan
- Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan semestinya saat ini kenaikan harga daging sapi tidak terjadi. Sebab
Foto
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan semestinya saat ini kenaikan harga daging sapi tidak terjadi. Sebab, melihat dari data yang ada ketersediaan daging sapi aman bahkan surplus.
Berdasarkan hasil pendataan dan verifikasi secara faktual data ketersediaan daging sapi/kerbau bulan Februari hingga Mei 2022 sebanyak 240.948,5 ton, sedangkan kebutuhan sebanyak 238.211,8 ton, sehingga masih ada surplus sebanyak 2.736,7 ton. Komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri dari produksi sapi/kerbau Lokal sebanyak 564.360 ekor atau setara daging 101.596,0 ton, jenis sapi bakalan impor siap potong sebanyak 174.264 ekor atau setara daging 33.404,7 ton dan daging sapi/kerbau beku impor sebanyak 105.947,8 ton.
Pihak Kementan meminta Satgas Pangan untuk menyelidiki kenaikan harga daging sapi tersebut dan dapat menelusuri lebih jauh para pelaku yang bermain di dalamnya.
Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengatakan, para pedagang daging sapi mengeluhkan kenaikan harga. Harga daging sapi murni yang biasanya dibanderol Rp 115.000-Rp 120.000 sekilo, kini dibanderol Rp 132.000 per kilogram. Tingginya harga daging sapi ini membuat para pedagang merugi.
Karena kenaikan harga ini, para pedagang sapi akan melakukan mogok berjualan mulai pekan depan, Senin 28 Februari - 4 Maret 2022 mendatang. Aksi mogok ini akan dilakukan serentak oleh para pedagang di wilayah Jabodetabek. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia