Ilustrasi aktivitas pertambangan batu bara
Nasional

Harga dan Permintaan Batu Bara Melonjak, Ekspor Nonmigas Kaltim Jawara Nasional

  • Kenaikan harga batu bara serta melonjaknya permintaan dari India dan China memengaruhi realisasi ekspor Kalimantan Timur

Nasional

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Kenaikan harga batu bara serta melonjaknya permintaan dari India dan China memengaruhi realisasi ekspor Kalimantan Timur.   

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan per 1 September 2022, provinsi yang akhirnya dipilih Presiden Joko Widodo untuk menjadi lokasi baru ibu kota negara Indonesia itu kembali sukses menduduki posisi kedua provinsi yang berkontribusi besar terhadap ekspor nonmigas nasional.

“Benar, Kaltim kembali berada di urutan kedua provinsi yang berkontribusi terhadap ekspor nasional di bawah Provinsi Jawa Barat,” kata Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim Sa’duddin, dalam pernyataan yang dikutip Jumat, 23 September 2022.

BACA JUGA:

Kaltim berada di posisi ekspor nonmigas kedua terbesar dengan nilai 18,2 miliar USD atau setara dengan Rp 254,8 triliun (kurs Rp 14.000). Di posisi pertama Jawa Barat dengan nilai kontribusi sebesar 22,3 miliar USD.

Tahun lalu kontribusi ekspor Kaltim masih sebesar 10,7 miliar USD atau terdapat perubahan signifikan sebesar 68,8%. Berbeda dengan Jawa Barat yang hanya terjadi perubahan sekitar 19,7%.

“Kontribusi Kaltim untuk total ekspor nonmigas nasional sebesar 11,6%, sedangkan Jawa Barat 14,2%. Jadi tren kontribusi Kaltim semakin mendekati Jawa Barat,” beber mantan Kepala BPKAD Kaltim itu.

BACA JUGA:

Ekspor nonmigas Kaltim itu terdiri dari batu bara, pupuk, lemak dan minyak hewani/nabati serta produk disosiasinya, lemak olahan, bahan kimia anorganik, olahan makanan hewan, produk nabati lainnya, aneka produk kimia, kapal dan struktur terapung, kayu dan barang dari kayu, arang kayu, bahan kimia organik dan lain-lain.

Sementara posisi ketiga dan keempat provinsi dengan kontribusi terhadap ekspor nasional diisi oleh Provinsi Jawa Timur dan Riau. Jawa Timur dengan kontribusi 14,2 miliar USD (9%) dan Riau 11,6 miliar USD (7,4%).

“Semoga kita bisa terus mendorong peningkatan ekspor nonmigas Kaltim di waktu-waktu ke depan,”  tutup Sa’duddin. ###

 

Tulisan ini telah tayang di ibukotakini.com oleh Redaksi pada 23 Sep 2022