Harga Emas di Myanmar Meroket Tertinggi Sepanjang Sejarah Setelah Kudeta Militer
Asosiasi Pengusaha Emas Regional Yangon pada Rabu 10 Februari 2021, mengungkapkan bahwa pasca kudeta militer permintaan emas lokal melonjak tinggi.
Dunia
JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Emas Regional Yangon pada Rabu, 10 Februari 2021, mengungkapkan permintaan emas lokal melonjak tinggi pascakudeta militer Myanmar.
Kudeta militer mengakibatkan kelangkaan logam mulia yang kemudian akan berdampak pada melonjaknya harga emas di Myanmar.
Dilansir dari The Myanmar Times, Kepala asosiasi U Myo Mint mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini terdapat kelangkaan material mentah emas.
“Kami harus melelehkan emas dan menjual kembali,” ungkap U Myo Mint.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Beberapa hari setelah kudeta militer, harga emas melonjak tertinggi sepanjang sejarah yaitu 1,4 juta kyat Myanmar atau hampir Rp14 juta per tical (16,33 gram).
Asosiasi tersebut menghubungkan hal itu dengan kerusuhan politik di Myanmar belakangan ini
Ditambah dengan rumor yang menyebar atas isu demonetisasi pecahan uang 1.000, 5.000, dan 10.000 kyat Myanmar. Namun, rumor itu telah dibantah oleh Bank Sentral Myanmar.
Peningkatan harga emas itu memaksa asosiasi tersebut mengadakan pertemuan darurat untuk stabilisasi harga. (SKO)