<p>Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Harga Emas Hari Ini Turun Rp6.000, Apa Saja Faktor Penyebabnya?

  • JAKARTA – Melansir laman Logam Mulia, Sabtu 20 November 2021, harga pecahan emas Antam bernilai Rp947.000 per gram. Nilai ini anjlok Rp6.000 dari harga sebelumn
Pasar Modal
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Melansir laman Logam Mulia, Sabtu 20 November 2021, harga pecahan emas Antam bernilai Rp947.000 per gram. Nilai ini anjlok Rp6.000 dari harga sebelumnya. Sementara buyback emas Antam juga turun Rp6.000 dari harga sebelumnya ke level Rp845.000 per gram.

Berikut harga emas Antam hari ini

Harga emas 0,5 gram: Rp523.500

Harga emas 1 gram: Rp947.000

Harga emas 5 gram: Rp4.510.000

Harga emas 10 gram: Rp8.965.000

Harga emas 25 gram: Rp22.287.000

Harga emas 50 gram: Rp44.495.000

Harga emas 100 gram: Rp89.912.000

Harga emas 250 gram: Rp222.015.000

Harga emas 500 gram: Rp443.820.000

Harga emas 1.000 gram: Rp887.600.000

Terlepas dari harganya yang kerap naik turun alias fluktuatif, namun emas masih menjadi jenis logam mulia yang paling “digemari” masyarakat baik untuk investasi maupun digunakan sehari-hari.

Alasannya, investasi emas dianggap aman atau minim risiko bagi orang awam yang ingin berinvestasi tetapi tidak mau mengambil resiko. Hal ini menjawab pertanayaan akan banyaknya masyarakat yang senang menyimpan emas mereka untuk investasi di kemudian hari dibandingkan untuk terjun langsung ke investasi saham ataupun obligasi.

Sebetulnya, apa yang membuat harga emas bisa naik turun sedemikian rupa? Mengutip laman Otoritas Jasa Keuangan, Sabtu 20 November 2021, berikut sejumlah faktornya?

1.  Ketidakpastiaan Kondisi Global

Berbagai situasi yang terjadi di sekeliling kita seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Karena itulah saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik.

Setidaknya ada tiga alasan emas baru dipilih manakala ekonomi sedang tidak menentu atau terdapat gejolak geopolitik. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi. Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketiga, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas.

2.  Penawaran dan Permintaan Emas

Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya bikin logam mulia ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya.

Menariknya nih ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas, faktanya, emas di dunia selain dari hasil pertambangan juga berasal dari daur ulang emas. Ada dua versi hasil hitung dari total emas yang ada di dunia.

Versi pertama dari Thomson Reuters GFMS yang menyebut angka totalnya mencapai 171.300 ton. Sementara versi kedua dari James Turk, pendiri Gold Money, yang memperkirakan jumlahnya mencapai 155.244 ton.

3.  Kebijakan Moneter

Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System/ The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. 

Kalau The Fed menurunkan suku bunga, harga emas berpotensi naik. Sebab dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas dan begitu juga sebaliknya.

4.  Inflasi

Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas. 

Hal ini dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman ketika inflasi. 

5.  Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat

Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi dari dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Oleh karena itu lah, harga emas sangat dipengaruhi oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS. 

Apabila nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.