Karyawati menunjukkan emas batangan 24 Karat di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Selasa, 13 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Bursa Saham

Harga Emas Melambung 27 Persen Sejak Awal Tahun, Waktunya Serok Saham MDKA, ANTM dan AMMN?

  • Sebagian besar emiten pertambangan dan perdagangan emas mencatat kenaikan harga saham pada perdagangan hari ini, Senin, 23 September 2024, dipicu oleh rekor baru harga emas di pasar spot pada pekan lalu.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Sebagian besar emiten pertambangan dan perdagangan emas mencatat kenaikan harga saham pada perdagangan hari ini, Senin, 23 September 2024, dipicu oleh rekor baru harga emas di pasar spot pada pekan lalu.

Harga emas menembus level US$2.600 per troy ounce untuk pertama kalinya, atau mencapai level tertinggi sepanjang masa (all time high), seiring dengan keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga serta ketegangan yang berlanjut di Timur Tengah. 

Berdasarkan laporan Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,3% menjadi US$2.620,63 per troy ounce pada perdagangan Jumat, 20 September 2024, sementara kontrak emas berjangka Amerika Serikat meningkat 1,2% ke level US$2.646,20 per troy ounce. 

Seorang Analis TD Secruities mengatakan bahwa aset safe haven seperti emas telah naik 27% sepanjang 2024, mencatat peningkatan tahunan tertinggi sejak 2010, setelah investor merespons ketidakpastian yang ditimbulkan oleh konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

"Jelas terlihat ada aktivitas pembelian terkait keputusan The Fed untuk memulai siklus pelonggaran dengan pemangkasan yang lebih besar," katanya dikutip dari Reuters pada Senin, 23 September 2024.

Menurut data RTI Business, sebagian besar saham pertambangan emas mengalami penguatan, termasuk PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

Diketahui emiten bersandikan ANTM sukses mencatatkan kenaikan 2,55% ke level Rp1.405 per saham dengan nilai transaksi Rp85,2 miliar dan volume perdagangan 61 juta lembar saham. Sementara itu, BRMS naik 3,43% ke level Rp181 per saham dengan nilai transaksi Rp46,9 miliar dan volume 262,4 juta lembar saham. 

Adapun PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mengalami kenaikan 2,29% ke level Rp268 per lembar saham, sementara MDKA naik 1,33% ke level Rp2.290 per saham. Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) juga mengalami kenaikan tipis 0,28% ke level Rp27.000 per saham.

"Penguatan harga emas menjadi katalis positif bagi emiten produsen emas karena dapat meningkatkan harga jual rata-rata dan margin laba perusahaan," kata Hendriko Gani, Investment Analyst dari Stockbit, melalui keterangan tertulis, Senin, 23 September 2024.

Namun, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) justru mengalami koreksi cukup signifikan, turun 2,91% ke level Rp10.025 per lembar saham, meskipun berhasil mencatatkan nilai transaksi Rp125,9 miliar dengan volume 12,4 juta lembar saham.

Sebelumnya, Analis RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, mengungkapkan bahwa saham ANTM berpotensi untuk rebound. Ia merekomendasikan area beli di sekitar Rp1.340 per lembar saham dengan target jual di kisaran Rp1.430 hingga Rp1.525 per saham.

"Aneka Tambang terlihat rebound dan berhasil menembus garis resistance MA5 dengan volume yang signifikan," tulis Wafi dalam risetnya pada Jumat, 13 September 2024.

Untuk MDKA, Wafi merekomendasikan area beli di sekitar Rp2.280 per saham dengan target jual di rentang Rp2.360 hingga Rp2.480 per saham. Untuk berjaga-jaga ia menyarankan level cut loss di Rp2.250 per saham.