Emas
Korporasi

Harga Emas Menguat Imbas Optimisme Pemangkasan Bunga, Ini Saham Produsen yang Diuntungkan

  • Lonjakan harga emas ini menjadi katalis positif bagi emiten produsen emas, seperti BRMS, PSAB, MDKA, ANTM, dan ARCI.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Harga emas melonjak 1,8% secara tahunan (yoy) ke level US$ 2.557 per ons pada Kamis, 12 September 2024, didorong oleh optimisme pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed). 

Sentimen positif ini muncul setelah data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Berdasarkan analisis CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan yang dijadwalkan 18 September 2024. 

Potensi penurunan suku bunga ini diperkirakan mencapai probabilitas 57% per Jumat, 13 September 2024, sementara 43% pelaku pasar memprediksi pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 bps.

Stockbit Sekuritas mencatat bahwa lonjakan harga emas ini menjadi katalis positif bagi emiten produsen emas, seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI). Kondisi ini diprediksi akan mendongkrak harga jual rata-rata (ASP) dan margin laba perusahaan.

Oleh karena itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya T Wicaksana, memberikan beberapa rekomendasi strategi investasi saham emas, yaitu buy on weakness untuk BRMS dengan support di level Rp159, resistance Rp163 per saham, dan target harga Rp169-177 per saham. 

Ia juga merekomendasikan spec buy untuk PSAB dengan support Rp266 per saham, resistance Rp286 per saham, dan target harga Rp294-310 per saham. Selain itu, buy on weakness untuk MDKA dengan support Rp2.280 per saham, resistance Rp2.360 per saham, dan target harga Rp2.400-2.500 per saham. 

Sementara itu, buy if break untuk ANTM dengan support Rp1.330 per saham, resistance Rp1.370 per saham, dan target harga Rp1.440-1.480 per saham, serta trading buy untuk ARCI dengan support Rp284 per saham, resistance Rp296 per saham, dan target harga Rp302-312 per saham.

Kinerja Emiten

Di samping itu, pada semester I-2024, emiten emas menunjukkan kinerja yang solid. Salah satunya ANTM)berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar Rp1,51 triliun. Manajemen ANTM menyatakan bahwa pencapaian ini didorong oleh kuatnya produksi dan penjualan komoditas utama serta efisiensi biaya, yang menghasilkan EBITDA sebesar Rp2,42 triliun.

Selama periode tersebut, ANTM mencatatkan penjualan sebesar Rp23,19 triliun, meningkat 7% dibandingkan dengan Rp21,66 triliun pada semester I-2023, dengan 91% penjualan berasal dari pasar domestik.

"Antam terus berupaya mencapai target operasional dan keuangan 2024 melalui optimalisasi kinerja, penerapan praktik penambangan yang baik, serta komitmen terhadap ESG (environmental, social, and governance). Kami optimis dapat membukukan kinerja positif sepanjang tahun ini," ujar manajemen ANTM, Jumat, 13 September 2024.

Sementara itu, PSAB mencatatkan laba bersih sebesar US$10,08 juta di semester I-2024, berbalik dari kerugian US$18,32 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan PSAB melonjak 126% menjadi US$130,14 juta dibandingkan dengan US$57,63 juta pada semester I-2023.