
Harga Emas Meningkat, Saham UNTR Jadi Pilihan Investasi Menjanjikan
- Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) diprediksi menguat seiring dengan lonjakan harga emas yang lebih dari 12% YTD. Dengan kinerja operasional efisien dan proyeksi kenaikan pendapatan, saham UNTR menjadi pilihan menarik bagi investor.
Bursa Saham
JAKARTA - Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) diperkirakan akan mengalami penguatan signifikan dalam beberapa bulan mendatang, seiring dengan lonjakan harga emas yang telah meningkat lebih dari 12% year to date (YTD).
Kenaikan harga emas ini memberikan dampak positif yang besar terhadap kinerja perusahaan, khususnya UNTR, yang memiliki portofolio bisnis yang terkait langsung dengan sektor pertambangan.
Analis Sucor Sekuritas, Yoga Ahmad Gifari mengatakan dengan harga emas yang kini diperdagangkan di US$2.900 per ons, saham UNTR menjadi pilihan investasi yang menarik di tengah pasar yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas.
- Revolusi Efisiensi di Industri Kesehatan dengan AI: Tingkatkan Akurasi Klaim Asuransi
- Melongok Skandal 1MDB Malaysia, Perlu jadi Pelajaran Danantara
- Apakah Sudah Telat Beli Bitcoin di Kisaran Harga US$100.000? Simak Ramalan Para Ahli
Yoga bilang kenaikan harga emas ini sangat menguntungkan bagi UNTR karena perusahaan ini memiliki volume produksi emas tahunan sekitar 240 oz, biaya operasional yang rendah, serta diversifikasi bisnis yang solid.
"Dengan kinerja operasional yang efisien, saham UNTR siap memanfaatkan lonjakan harga emas. Penjualan emas berkontribusi 7% terhadap pendapatan dan 10% terhadap laba bersih hingga September 2024," jelasnya dalam riset pada Rabu, 19 Februari 2025.
Sucor Sekuritas juga mencatat bahwa setiap kenaikan harga emas sebesar 1% dapat meningkatkan laba bersih UNTR sebesar 0,4%. Dengan proyeksi tersebut, saham UNTR semakin menarik untuk diperhatikan di tengah tren positif harga emas.
Berdasarkan pertimbangan itu, Sucor Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp39.500 per saham, yang mencerminkan estimasi PE sekitar 6,8 kali untuk tahun 2025. Sejalan dengan itu, proyeksi keuangan menunjukkan laba bersih UNTR diperkirakan akan mencapai Rp21,69 triliun pada 2025, sementara pendapatan diperkirakan meningkat menjadi Rp140,78 triliun.
Dari sisi pergerakan saham, saham UNTR pada penutupan perdagangan hari ini terpantau mengalami penguatan 1,92% ke level Rp25.200 per saham. Namun, sepanjang tahun Ini saham tersebut terpantau mengalami penurunan 1,92%.
Sebelumnya, manajemen UNTR telah menargetkan penjualan emas sebesar 240 ribu ons pada 2025, lebih tinggi dari proyeksi 2024 yang sebesar 235 ribu ons. Target ini sejalan dengan fokus perusahaan untuk memperkuat lini bisnis tambang mineral, terutama emas dan nikel.
Selain itu, UNTR juga menargetkan penjualan alat berat 4.600 unit, produksi batubara klien 150-152 juta ton, penjualan batubara 14 juta ton, dan penjualan nikel ore 2 juta wmt pada 2025. Untuk belanja modal (capex), UNTR mengalokasikan sekitar US$ 1 miliar, dengan 60% untuk kontraktor pertambangan, 20% untuk infrastruktur tambang mineral, dan sisanya untuk kebutuhan lain.
Meski ambisius, emiten bersandikan UNTR belum merencanakan akuisisi baru. Strategi masa depan akan disesuaikan dengan kondisi makroekonomi dan pasar tambang.