Harga Emas Tertekan Suku Bunga The Fed, Bumi Resources Minerals (BRMS) Genjot Produksi
- Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Herwin Hidayat mengungkapkan, merosotnya harga emas dunia akhir-akhir ini merupakan imbas bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, dalam meningkatkan suku bunga.
Nasional
JAKARTA - Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Herwin Hidayat mengungkapkan, merosotnya harga emas dunia akhir-akhir ini merupakan imbas peningkatan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Herwin mengatakan, perseroan belum menemukan masalah di saat harga emas menurun. Namun perseroan menyiapkan langkah atau strategi dalam memanfaatkan momentum tersebut.
“Namun, perseroan melihat suku bunga akan naik terus menerus sebab nantinya akan ekonomi akan melambat. Jika suku bunga melandai, harga komoditas termasuk emas pasti akan naik,” kata Herwin saat paparan publik dilansir Jumat, 11 November 2022.
- Cegah Mispersepsi, Konsumen Perlu Informasi Akurat Tentang Produk Tembakau Alternatif
- Inflasi AS Terendah Sejak Januari 2022, Aset-aset Kripto Big Cap Menguat Serempak
- Transcoal Pacific (TCPI) Siap Lakukan Dual Listing di Bursa AS
Strategi pertama perseroan akan meningkatkan produksi emas BRMS mulai 2023 dan 2024. BRMS, melalui anak PT Citra Palu Minerals (CPM) telah menyelesaikan pembangunan pabrik emas keduanya di Palu, Sulawesi Tengah, pada Oktober 2022 dan telah beroperasi pada November 2022.
Pabrik berkapasitas 4.000 ton bijih per hari akan mulai memproses sekitar 200 ton sampai dengan 500 ton bijih per hari di kuartal IV-2022. Dan kapasitas bijih yang dapat diproses oleh pabrik baru di Palu meningkat secara bertahap.
Herwin menambahkan, volume bijih yang diproses akan meningkat ke kisaran 1.000 ton sampai dengan 2.000 ton bijih per hari di kuartal I-2023.
Strategi selamjutnya BRMS saat ini tengah berencana membangun pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas 2.000 ton bijih per hari di Gorontalo yang ditargetkan rampung 2024.
Diakui BRMS memiliki cash cost yang cukup baik. Ia menyebut cash cost BRMS berada di rentang US$900 sampai US$1.100 per ons troy. Jika saat ini harga emas berada di level US$1.600 sampai US$1.700 per ons troy, artinya BRMS masih memiliki profit margin yang cukup baik.
Terakhir perseroan tengah melakukan efisiensi seperti fokus ke penambangan open pit atau metode penambangan yang melibatkan proses penggalian yang mencakup area yang sangat besar dengan tanpa adanya proses penimbunan kembali.