Harga Kedelai Sempat Tinggi, Kemendag Jamin Penuhi Kebutuhan Nasional
- Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan terkait rantai pasok kedelai dijamin aman dalam memenuhi kebutuhan kedelai nasional.
Nasional
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan terkait rantai pasok kedelai aman untuk memenuhi kebutuhan kedelai nasional.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra mengungkapkan, adanya kenaikan harga pada kedelai imbas karena stok yang tersedia saat ini adalah sisa pembelian kedelai bulan lalu. Di mana harga kedelai dunia September lalu memang sedang tinggi.
"Memang stok kedelai kan dinamis dan tidak bisa disimpan lama riskan busuk," ujar Syailendra saat dijumpai di Kantor Kementerian Perdagangan, Selasa, 11 Oktober 2022.
- Tren Istilah Bisnis: Apa Itu Content Management System (CMS)?
- Indonesia Punya Potensi Besar Lahirkan Talenta Digital, Ensign InfoSecurity Buka Kantor Baru di Jakarta
- IHSG Berpotensi Dihantui Aksi Jual, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
Namun Syailendra memastikan bahwa kenaikan ini bukan karena stok kedelai yang menipis, karena jika dilihat rantai pasok kedelai hingga saat ini masih normal. Syailendra menambahkan, pemerintah tengah mendorong gairah petani agar mau menanam kedelai.
Pemerintah akan menetapkan harga beli kedelai lokal yang menjamin keuntungan bagi petani. Syailendra mengatakan, harga acuan pembelian atau penjualan kedelai lokal yang direncanakan pemerintah sebesar Rp10.000 per kg ini tidak akan membuat petani merugi.
Untuk diketahui, pada Oktober 2022, harga kedelai dunia sudah mulai turun. Penurunan ini baru bisa dirasakan pada November-Desember 2022 di tingkat pedagang.
Oleh karenanya, Syailendra meminta untuk menghabiskan dulu stok impor yang ada. Perum Bulog diharap dapat menjadi menjadi penyerap hasil produksi kedelai lokal yang membeli kedelai dari petani dengan harga yang wajar dan menguntungkan petani.
Harapannya penyerapan ini dapat membuat petani lebih giat dalam memenuhi kebutuhan nasional baru menuju impor.
Sebagai informasi, rata-rata kebutuhan kedelai nasional sekitar 3 juta ton untuk konsumsi tahu dan tempe. Sementara, kemampuan produksi lokal hanya sekitar 250 ribu ton per tahun.