Penambang Artisanal Bekerja di Tilwizembe, Bekas Tambang Tembaga Kobalt Industri, di Luar Kolwezi, Ibu Kota Provinsi Lualaba di Selatan Republik Demokratik Kongo (Reuters/Aaron Ross)
Bursa Saham

Harga Komoditas Tambang Turun, Sekuritas Tetap Rekomendasikan Beli Saham TINS dan ANTM

  • BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk enam saham pertambangan logam (metal mining) termasuk TINS dan ANTM, seiring dengan perkiraan kinerja keuangan hingga kuartal III-2024 yang diproyeksikan masih sesuai dengan estimasi.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk enam saham pertambangan logam (metal mining), seiring dengan perkiraan kinerja keuangan hingga kuartal III-2024 yang diproyeksikan masih sesuai dengan estimasi.

Adapun emiten yang direkomendasikan antara lain PT Timah Tbk (TINS), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Christian Sitorus dan Timothy Wijaya, harga jual komoditas tambang logam memang mengalami penurunan pada kuartal III-2024 akibat berkurangnya aktivitas industri dan manufaktur di China. 

Salah satu indikator utamanya adalah penurunan harga nikel sebesar 12%, meskipun harga Nickel Pig Iron (NPI) justru naik sekitar 3% selama periode yang sama. "Penurunan harga ini diperkirakan akan berdampak pada pendapatan dan laba bersih emiten di sektor ini selama kuartal III tahun ini,” jelasnya dalam riset pada Senin, 14 Oktober 2024. 

Meski demikian, secara keseluruhan, realisasi kinerja keuangan emiten diperkirakan masih sesuai dengan estimasi, yaitu sekitar 80% dari target pendapatan dan laba bersih selama sembilan bulan tahun 2024

BRI Danareksa Sekuritas juga memperkirakan bahwa sektor metal mining akan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 23%, dari US$6,62 miliar menjadi US$8,16 miliar hingga akhir September 2024. 

Namun, laba bersih sektor ini diproyeksikan mengalami penurunan, dari US$701 juta menjadi US$556 juta hingga kuartal II-2024. Satu-satunya perusahaan tambang logam yang diperkirakan mencatatkan penguatan laba bersih dari kuartal II-2024 ke kuartal III-2024 adalah TINS. 

Nah, emiten bersandikan diramalkan mampu meraup kenaikan laba bersih sebesar 13,1%, dari Rp405 miliar menjadi Rp458 miliar. Sementara itu, emiten lainnya seperti NCKL, MBMA, MDKA, ANTM, dan INCO diperkirakan mengalami penurunan laba bersih pada periode yang sama.

Meskipun secara keseluruhan kinerja keuangan diperkirakan mengalami penurunan pada kuartal III-2024, BRI Danareksa Sekuritas tetap optimistis bahwa keenam emiten tambang logam ini akan mengalami pemulihan pada kuartal IV-2024. 

Optimisme ini didasarkan pada ekspektasi peningkatan harga jual komoditas serta kinerja operasional yang kuat dari para emiten. Oleh sebab itu, BRI Danareksa Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham-saham logam ini dengan target harga sebagai berikut:

  • TINS: Target harga Rp1.400 per saham
  • NCKL: Target harga Rp1.300 per saham
  • ANTM: Target harga Rp2.000 per saham
  • MBMA: Target harga Rp650 per saham
  • MDKA: Target harga Rp3.000 per saham
  • INCO: Target harga Rp5.700 per saham

Asal tahu saja, saham TINS menjadi pilihan utama berkat pengetatan suplai timah di pasar global, yang dipicu oleh penurunan ekspor bijih timah dari Myanmar ke China. Selain itu, saham ANTM juga dinilai menarik, mengingat peningkatan kontribusi dari penjualan nikel dan proyeksi kenaikan harga jual nikel pada kuartal IV-2024.