Nasional

Harga Komoditas Terungkit, Jokowi Optimistis Ekonomi Bangkit

  • Presiden Joko Widodo mengungkapkan ekonomi Indonesia berpotensi pulih lebih cepat berkat adanya lonjakan harga komoditas. Menurut Jokowi, kondisi ini berimplikasi positif terhadap perekono

Nasional
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengungkapkan ekonomi Indonesia berpotensi pulih lebih cepat berkat adanya lonjakan harga komoditas. Menurut Jokowi, kondisi ini berimplikasi positif terhadap perekonomian di provinsi yang mengandalkan perdagangan komoditas.

“Harga komoditas pertanian, karet, sawit, kertas, semua sedang dalam posisi yang tinggi,” kata Jokowi dalam keterangan pers, Kamis 20 Mei 2021.

Setali tiga uang, kenaikkan harga komoditas itu dibarengi dengan kinerja ekspor Indonesia yang cemerlang mulai kuartal I-2021 ini. Melihat indikator tersebut, Jokowi semakin optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tembus 7% pada kuartal II-2021. “Kuartal kedua target target kita kurang lebih 7%,” ungkap Jokowi.

Mengacu kepada laporan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), sejumlah komoditas andalan Indonesia terus mengalami kenaikan harga pada tahun ini. Pada periode Januari hingga 16 April 2021 (year to date/ytd), komoditas batu bara harganya telah tumbuh 44,8%.

Harga crude palm oil (CPO) telah meroket 42,8%. Kenaikan juga dialami komoditas tembaga (38%), karet (27,8%), nikel (25,9%), hingga timah (40,8%).

Sementara itu, kinerja ekspor Indonesia tumbuh cemerlang 30,47% pada kuartal I-2021. Konsensus dari sejumlah lembaga pun menyebut kinerja ekspor Indonesia bakal lebih ngegas pada kuartal II-2021.

Dibantu UU Cipta Kerja

Jokowi meyakini ekspor Indonesia bakal lebih cemerlang sejak adanya Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker). Produk hukum tersebut, kata Jokowi, bisa mempermudah pelaku usaha menembus pasar internasional.

Implementasi dari UU Ciptaker pun digenjot Jokowi dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang bertugas mensosialisasikan aturan tersebut ke berbagai Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah (Pemda).

Pembentukan Satgas itu mengacu kepada Keputusan Presiden (Keppres) nomor 10 tahun 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan Sosialisasi Undang-Undang nomor 10 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Beleid tersebut telah diteken Jokowi pada Selasa, 4 Mei 2021.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun optimis produksi dari pelaku usaha, termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pulih kembali bila implementasi dari UU Cipatker sudah optimal. “Kalau pabrik, industri UMKM enggak produksi artinya apa? Ekonomi jatuh,” ucap Jokowi.

Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro menyebut pulihnya ekspor dan lonjakan harga komoditas diklaim bisa membawa pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II-2021.

Kendati demikian, proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 Bank Mandiri tidak se optimis Presiden Joko Widodo. Dalam risetnya, Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 6% pada kuartal II-2021.

“Ekspor yang kuat ini bisa memulihkan kondisi perekonomian industri, lebih jauh lagi efeknya bisa memulihkan produksi dan menyerap tenaga kerja,” kata Andry dalam Media gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal-II 2021, Rabu 19 Mei 2021.