<p>Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com</p>
Pasar Modal

Harga Kripto Hari Ini: BNB, ETH, dan DOGE Mulai Memasuki Zona Hijau

  • Binance Coin (BNB), Ethereum (ETH), dan Dogecoin (DOGE) sudah mulai memasuki zona hijau meskipun kenaikannya terbilang tipis.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Mengacu data Coin Market Cap, Rabu, 11 Mei 2022 pukul 06.00 WIB, Bitcoin beserta mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya masih berada di zona merah. Meski demikian, Binance Coin (BNB), Ethereum (ETH), dan Dogecoin (DOGE) sudah mulai memasuki zona hijau meskipun kenaikannya terbilang tipis.

Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin (BTC) mengalami penurunan 1,17% dan saat ini berada di level US$30.773 atau setara dengan Rp447,6 juta dalam asumsi kurs Rp14.546 perdolar Amerika Serikat (AS).

Kemudian, Ethereum (ETH) yang menjadi aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar setelah Bitcoin sudah mulai memasuki zona hijau dengan persentase 1,23% dan tengah berada di posisi harga US$2.325 (Rp33,8 juta).

Tether (USDT) di peringkat ketiga mengalami penurunan 0,01% dan tengah menempati level US$0,9998 (Rp14.543) sementara Binance Coin (BNB) di peringkat keempat mengalami kenaikan 1,96% ke harga US$315,72 (Rp4,6 juta).

USD Coin (USDC) di peringkat kelima masih berada di level US$1 (Rp14.546) dan XRP di peringkat keenam mengalami penurunan 1,31% ke harga US$0,5008 (Rp7.284).

Di peringkat ketujuh, Solana (SOL) turun 0,7% dan tengah menduduki harga US$66,15 (Rp962.217) sementara Cardano (ADA) di peringkat kedelapan menurun 0,84% ke level US$0,6317 (Rp9188).

Binance USD (BUSD) masih berada di peringkat kesembilan setelah menggantikan Terra (LUNA) yang terjerembab ke peringkat ke-21. Saat ini, BUSD menempati harga US$1 (Rp14.546) dengan kenaikan sebesar 0,13% dalam sehari ke belakang.

Di peringkat kesepuluh, Dogecoin (DOGE) menggantikan posisi Terra USD (UST) yang turun ke peringkat ke-11. Saat ini, memecoin DOGE mencatat harga US$0,1091 (Rp1.586) dengan kenaikan 0,01% dalam 24 jam terakhir.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa aksi jual secara besar-besaran terjadi pada LUNA karena platform Binance menahan pemilik token untuk menarik LUNA dan UST mereka karena ada kendala dalam jaringan Terra yang menyebabkan gangguan pada proses transaksi.

Informasi terbaru, dikutip dari TechCrunch, gangguan pada proses transaksi itu terjadi setelah Terra mengosongkan treasury wallet yang berisi sekitar 42.530 BTC atau setara dengan US$1,3 miliar (Rp18,9 triliun) dalam upaya menyelamatkan harga UST selaku stablecoin Terra yang sebelumnya mengalami kemerosotan sampai ke harga US$0,6 (Rp8.727).