<p>Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com</p>
Fintech

Harga Kripto Kembali Anjlok Hari Ini, Bitcoin Turun Lebih dari 8 Persen

  • Sempat kembali memasuki zona hijau pada hari kemarin, mayoritas aset kripto kembali mengalami anjlok hari ini.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Sempat kembali memasuki zona hijau kemarin, mayoritas aset kripto kembali mengalami anjlok berdasarkan pantauan Coin Market Cap, Kamis, 24 Februari 2022 pukul 11.20 WIB. 

Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar pun mengalami penurunan hingga 8,2% dan saat ini berada di level US$34,842 atau setara dengan Rp500,1 juta dalam asumsi kurs Rp14.355 per dolar Amerika Serikat. Dalam hitungan mingguan, BTC sudah mengalami penurunan hingga 20,12%. Kapitalisasi pasar pun turun sebanyak 5,66% ke US$661,9 miliar (Rp9.501 triliun). 

Ethereum (ETH) tercatat mengalami penurunan sebesar 9,67% dalam 24 jam terakhir dan saat ini berada di level US$2.381 atau Rp34,1 juta. Dalam sepekan belakang, ETH terhitung sudah mengalami penurunan nilai hingga 22,57%. Kapitalisasi pasar ETH juga tercatat menurun sebanyak 9,58% ke angka US$284,7 miliar (Rp4.086 triliun). 

Sementara itu, stablecoin Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) bergerak secara stagnan seperti biasa di posisi ketiga dan kelima. Di antara posisi keduanya, Binance Coin (BNB) di peringkat keempat tercatat mengalami penurunan 9,42% dan saat ini berada di level US$339 (Rp4,86 juta). 

Dari posisi keenam sampai ke-10, terpantau XRP mengalami penurunan sebesar 10,31%, Cardano (ADA) 10,14%, Solana (SOL) 10,75%, Terra (LUNA) 1,37%, dan Binance USD (BUSD) 0,02%. 

Avalanche (AVAX), yang sebelumnya menduduki peringkat ke-10 dan digantikan oleh BUSD, mengalami penurunan nilai 10,23% dan saat ini menduduki harga US$67,65 atau Rp97,1 juta. 

Sehari sebelumnya, tepatnya pada 23 Februari 2022 pukul 9.30 WIB, sempat menghijau setelah beberapa hari sebelumnya melenggang di zona merah. Akan tetapi, dalam waktu 24 jam, mayoritas aset kripto kembali mengalami penurunan. BTC bahkan mengalami penukikan harga paling besar dalam jangka waktu tujuh hari terakhir. 

Menurut trader Tokocrypto Afid Sugiono, pernyataan bahwa Februari akan menjadi momentum bagi pasar kripto untuk melaju di tren positif menjadi terpatahkan untuk sementara ini ketika ketegangan Rusia-Ukraina masih berlangsung. Selain itu, pengetatan kebijakan moneter pun menjadi isyarat bagi para investor untuk mengurangi risiko di instrumen kripto.

“Penurunan pasar kripto secara keseluruhan saat ini dapat dilihat sebagai reaksi spontan terhadap meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia. Jika ada perang antara dua hub crypto terbesar di dunia, itu bisa meningkatkan tingkat hash Bitcoin, dan ketakutan ini membuat pasar kripto tetap waspada,” ujar Afid sebagaimana dikutip dari keterangan resmi Tokocrypto, Kamis, 24 Februari 2022.