Harga Migas Bikin Cuan, Medco Energy Bocorkan Rencana Tebar Dividen Final
- Sehingga total dividen yang dibayarkan untuk tahun buku 2023 mencapai US$70 juta atau Rp45 per lembar saham, meningkat 16% dari tahun 2022.
Korporasi
JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan rencana pembagian dividen final tahun buku 2023 sebesar US$45 juta. Sehingga total dividen yang dibayarkan untuk tahun buku 2023 mencapai US$70 juta atau Rp45 per lembar saham, meningkat 16% dari tahun 2022.
Kemampuan pembayaran dividen tersebut ditopang oleh perbaikan kinerja yang didukung harga komoditas yang lebih tinggi.
“Kami sangat senang dengan hasil operasional yang kuat. Dividen yang lebih tinggi baru-baru ini juga menunjukkan komitmen kami yang berkelanjutan untuk memberikan penghargaan kepada para pemegang saham,” kata Direktur & Chief Operating Officer MedcoEnergi, Ronald Gunawan dalam Public Expose, Senin 26 Agustus 2024.
Dalam kesempatan itu, Ronald melaporkan EBITDA sebesar US$650 juta untuk semester pertama di 2024, melebihi US$634 juta dari yang dilaporkan pada periode yang sama di 2023. Peningkatan EBITDA disebabkan oleh membaiknya harga minyak dan gas bumi.
Kemudian, laba bersih mencapai US$201 juta, didorong oleh realisasi harga minyak dan gas yang lebih tinggi serta kontribusi Amman Mineral (AMMN) yang lebih besar. Panduan Perseroan 2024 untuk produksi Minyak & Gas sebesar 145 – 150 mboepd, biaya tunai unit Minyak & Gas dibawah US$10/boe dan belanja modal untuk Minyak & Gas sebesar US$350 juta dan Ketenagalistrikan sebesar US$80 juta.
Produksi Minyak & Gas MedcoEnergi sebesar 153 mboepd, diatas panduan, namun 5% lebih rendah dari semester pertama 2023. Hal ini terutama disebabkan oleh berkurangnya working interest Corridor setelah perpanjangan PSC, permintaan gas pipa yang lebih rendah di Singapura serta divestasi Blok 12W, Vietnam.
Faktor-faktor ini sebagian diimbangi oleh produksi minyak yang lebih tinggi dari Blok 60 Oman dan Natuna. Belanja modal Minyak & Gas sebesar US$152 juta untuk pengembangan di Natuna, Corridor dan sumur-sumur produksi di Blok 60 Oman. Di Medco Power, Pembangunan PLTS Bali Timur 25 MWp berjalan sesuai jadwal dan diperkirakan selesai pada akhir 2024 sementara pengembangan geotermal Ijen 34 MW tahap I berjalan dengan lancar dan akan selesai pada kuartal IV-2024 dan akan beroperasi secara komersial di kuartal I-2025.
Sementara di sektor Pertambangan Tembaga dan Emas, proyek smelter AMMN telah memasuki tahap commissioning pada 31 Mei 2024, dengan produksi pertama katoda tembaga diharapkan pada kuartal IV-2024. AMMN juga telah menerima izin dari Kementerian Perdagangan untuk mengekspor konsentrat tembaga hingga 31 Desember 2024.
Hingga saat ini, MedcoEnergi juga terus melakukan deleveraging melalui penawaran tender dan pembelian kembali Surat Utang Dollar AS sebesar US$231 juta di 2024. Fitch dan S&P telah meningkatkan peringkat kredit MedcoEnergi menjadi BB-, menunjukkan keberhasilan eksekusi strategi pertumbuhan dan deleveraging yang konsisten.