<p>Sumber: middleeastmonitor.com</p>
Industri

Harga Minyak Anjlok, Menkeu: Ada Positif &amp; Negatif

  • JAKARTA – Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan menilai perang harga minyak dunia memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positifnya, penurunan harga minyak di tengah pelemahan ekonomi global akibat virus corona dapat mengurangi beban Pertamina untuk mengimpor dan keterjangkauan harga minya jadi lebih tinggi karena harga murah. Di satu sisi, hal ini dapat menimbukan ketidakpastian terhadap […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan menilai perang harga minyak dunia memiliki sisi positif dan negatif.

Sisi positifnya, penurunan harga minyak di tengah pelemahan ekonomi global akibat virus corona dapat mengurangi beban Pertamina untuk mengimpor dan keterjangkauan harga minya jadi lebih tinggi karena harga murah. Di satu sisi, hal ini dapat menimbukan ketidakpastian terhadap pasar uang dan pasar modal.

“Kebijakan Arab Saudi mendiskon harga minyak lebih dalam dapat memicu perang harga dan ini harus kita perhatikan dampak positif dan negatifnya,” katanya saat ditemui di Jakarta, Senin, 9 Maret 2020.

Harga minya dunia anjlok setelah pertemuan negara-negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/ OPEC) tidak menghasilkan kesepakatan dan membuat dua negara produsen minyak terbesar, yakni Arab Saudi dan Rusia berselisih paham.

Arab Saudi menurunkan harga jual minyaknya di kisaran US$ 6-8 per barel untuk periode April 2020. Dilansir dari Bloomberg, Senin 9 Maret 2020, harga minyak Brent untuk Mei 2002 turun 20,52% ke level US$35,97 per barel. Untuk harga minyak West Texas Intermediete (WTI) bulan April 2020, turun 20,49% ke level US$32,82 per barel.

Langkah Arab Saudi ini dilatarbelakangi penolakan Rusia untuk mengurangi produksi negara OPEC. Menurut OPEC, pengurangan produksi ini untuk menjaga kestabilan harga minyak dunia di tengah tekanan virus corona.

Ketika ditanya pengaruh penurunan harga minyak terhadap postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Menteri yang kerap dipanggil Ani ini enggan berkomentar karena masih terus memantau respon dari Rusia.

“Soal APBN saya tidak akan komentar karena kami masih lihat perkembangan.”