Harga Minyak Dunia Kembali Merosot, Imbas Lockdown China Lagi
- Harga minyak dunia turun sebanyak 6% pada akhir perdagangan senin kemarin (Selasa pagi WIB). Harga minyak mentah berjangka brent untuk pengeriman Juli anjlok menjadi US$105,94 per barel atau turun sebanyak US$6,45.
Dunia
JAKARTA-Harga minyak dunia turun sebanyak 6% pada akhir perdagangan pada Selasa pagi, 10 Mei 2022.
Melansir dari Reuters Selasa, 10 Mei 2022, harga minyak mentah berjangka brent untuk pengeriman Juli anjlok menjadi US$105,94 per barel atau turun sebanyak US$6,45.
Sementara untuk minyak berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Juni ditutup dengan harga US$103,09 per barel atau jatuh sebanyak US$6,69.
- Jasa Marga Buka Akses Keluar Tol Gedebage di KM 149 Ruas Tol Padaleunyi
- Bantu Masyarakat Terbebas dari Rentenir, Ini Kisah Sukses AgenBRILink Asal Lumajang
- Indo Tambangraya Megah Review Laporan Keuangan Kuartal I-2022, Ada Apa?
Hal ini disebabkan karena berlanjutnya lockdown yang terjadi di China sehingga memicu kekhawatiran akan permintaan minyak dunia.
"Situasi COVID-19 China, kenaikan suku bunga, dan meningkatnya risiko resesi tidak membantu aset berisiko," kata Kepala penelitian komoditas ING, Warren Patterson dalam keterangannya dikutip dari Reuters.
Perlu diketahui impor minyak mentah oleh China dalam kurun waktu empat bulan pertama pada 2022 merosot sebanyak 4,8% dari tahun lalu, tetapi impor April naik hampir 7,0%.
Arab Saudi sebagai pengekspor minyak utama dunia, menurunkan harga minyak mentah untuk Asia dan Eropa pada Juni.
Sementara itu di Rusia, produksi minyak naik pada awal Mei dari April, produksinya telah stabil menurut Wakil Perdana Menteri Alexander Novak. Setelah sebelumnya jumlah produksi turun pada April karena negara-negara Barat memberlakukan sanksi atas krisis Ukraina.
Harga minyak melonjak setelah Komisi Eropa mengusulkan embargo bertahap pada Rusia. Namun, persetujuan ini tertunda di tengah permintaan dari anggota Eropa Timur untuk pengecualian dan konsesi.
"Jelas, anggota (UE) sedang berjuang untuk mencapai kesepakatan, yang menunjukkan bahwa kita mungkin akan melihat lebih lanjut pengurangan paket yang diusulkan," kata Patterson dalam keterangannya.
Pasar keuangan dunia juga memperlihatkan kekhawatiran bahwa beberapa kebijakan ini berdampak pada ekonomi Eropa dan dapat menderita kesulitan jika impor minyak Rusia dibatasi lebih lanjut.
Pejabat Jerman diam-diam mempersiapkan penghentian mendadak pasokan gas Rusia dengan paket darurat yang dapat mencakup pengambilan kendali atas perusahaan-perusahaan penting melansir dari Reuters.