Matahari terbenam di balik cerobong asap kilang minyak Total Grandpuits, tenggara Paris (Reuters/Christian Hartmann)
Energi

Harga Minyak Dunia Merosot, ICP Agustus 2024 Dipatok US$78,51 per Barel

  • Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Juli 2024 naik menjadi US$78,51 per barel dari sebelumnya senilai US$82 per barel.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Juli 2024 naik menjadi US$78,51 per barel dari sebelumnya senilai US$82 per barel.

Penetapan ICP ini dilakukan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Agustus 2024 tanggal 2 September 2024. ICP September mengalami penurunan dari ICP bulan sebelumnya sebesar US$82 per barel.

"ICP bulan ini telah ditetapkan sebesar US$78,51 per barel, turun dari bulan sebelumnya sebesar US$82 per barel. Penurunan ini selaras dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar akan turunnya permintaan sentimen negatif pasar, juga diperkuat dengan meredanya ketegangan politik di Timur Tengah," jelas Kepala Biro KLIK Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi di Jakarta, pada Jumat, 6 September 2024.

Selain itu, penurunan harga minyak juga terjadi akibat adanya rencana OPEC+ untuk tetap menghentikan pengurangan produksi secara sukarela mulai bulan Oktober 2024, yang berarti peningkatan pasokan minyak pada penghujung tahun 2024.

Agus mengatakan International Energy Agency (IEA) dalam laporan bulan Agustus 2024 menyampaikan peningkatan produksi minyak mentah dunia sebesar 230 ribu bph menjadi 103,4 juta bph, seiring pasokan OPEC+ secara bertahap kembali memasuki pasar dan peningkatan pasokan non-OPEC+.

"IEA dan OPEC menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak terutama untuk tahun 2025, dengan sebagian besar alasan diakibatkan dari perlambatan ekonomi dan melemahnya konsumsi minyak Tiongkok," ungkap Agus.

Sementara itu, untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, juga dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang diindikasikan dengan penurunan Purchasing Manager Index (PMI), baik untuk sektor manufaktur maupun non-manufaktur. Serta merosotnya permintaan minyak dan BBM di Tiongkok akibat peningkatan penggunaan kendaraan listrik dan kendaraan dengan bahan bakar gas alam cair.

OPEC juga merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi Jepang tahun 2024 sebesar 0,1% menjadi 0,2% bila dibandingkan pada publikasi bulan sebelumnya akibat lemahnya iklim investasi di Jepang pada Semester 1 tahun 2024.

Adapun berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Agustus 2024 :

Dated Brent turun menjadi US$80,91 per barel.
WTI (Nymex) turun menjadi US$75,43 per barel.
Brent (ICE) turun menjadi US$78,88 per barel.
Basket OPEC turun menjadi US$78,40 per barel.
Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun menjadi US$78,51 per barel.