Ilustrasi produksi minyak mentah
Pasar Modal

Harga Minyak Mentah Naik di Tengah Optimisme Pemulihan China

  • Harga minyak mentah alami kenaikan pada perdagangan Senin, 16 Mei 2022 waktu setempat. Hal ini dikarenakan optimisme China melihat akan ada pemulihan permintaan yang signifikan setelah tanda-tanda positif bahwa COVID-19 mulai surut.
Pasar Modal
Fakhri Rezy

Fakhri Rezy

Author

NEW YORK - Harga minyak mentah alami kenaikan pada perdagangan Senin, 16 Mei 2022 waktu setempat. Hal ini dikarenakan optimisme China melihat akan ada pemulihan permintaan yang signifikan setelah tanda-tanda positif bahwa COVID-19 mulai surut.

Melansir reuters, Selasa, 17 Mei 2022, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik US$2,69 menjadi menetap di US$114,24 per barel, naik 2,4%. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik $3,71 atau 3,4% menjadi $114,20 per barel.

Shanghai berencana untuk melakukan pelonggaran yang semakin luas bahkan memungkinkan kehidupan normal bagi 25 juta penduduknya mulai 1 Juni. Walaupun, masih ada 46 kota di China masih melakukan lockdown yang dapat memukul belanja, produksi infrastruktur dan penggunaan energi.

"Kami melihat banyak sinyal bahwa permintaan akan mulai kembali di wilayah itu, mendukung harga yang lebih tinggi," kata Direktur Energi Berjangka di Mizuho, Bob Yawger.

Sejalan dengan penurunan tajam output industri di April, China memproses 11% lebih sedikit minyak mentah. Bahkan, througtput harian terendah sejak Maret 2022.

Bensin berjangka AS kembali ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Senin karena penurunan stok memicu kekhawatiran pasokan. Stok dalam Cadangan Minyak Strategis turun menjadi 538 juta barel, terendah sejak 1987, data dari Departemen Energi AS menunjukkan pada hari Senin.

Harga minyak juga mendapat dukungan karena para diplomat dan pejabat Uni Eropa menyatakan optimisme tentang mencapai kesepakatan tentang embargo bertahap minyak Rusia meskipun ada kekhawatiran tentang pasokan di Eropa timur.

Namun, para menteri luar negeri Uni Eropa pada hari Senin gagal dalam upaya mereka untuk menekan Hongaria untuk mencabut vetonya atas embargo minyak yang diusulkan, dengan Lithuania mengatakan blok itu "disandera oleh satu negara anggota".