Ladang minyak Daqing di provinsi Heilongjiang, China (Reuters/Stringer)
Dunia

Harga Minyak Naik di Tengah Meningkatnya Ketegangan Timur Tengah

  • Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada Kamis 28 Desember 2023. Ini karena kekhawatiran terus-menerus atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, melebihi berkurangnya kekhawatiran tentang gangguan transportasi karena beberapa perusahaan pelayaran global akan kembali ke rute Laut Merah.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada Kamis 28 Desember 2023. Ini karena kekhawatiran terus-menerus atas meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, melebihi berkurangnya kekhawatiran tentang gangguan transportasi karena beberapa perusahaan pelayaran global akan kembali ke rute Laut Merah.

Minyak mentah berjangka Brent naik 20 sen, atau 0,3%, menjadi US$79,85 per barel pada 01.33 GMT. Minyak mentah berjangka WTI Amerika Serikat (AS) naik 24 sen, atau 0,3%, menjadi US$74,35 per barel.

Harga minyak turun hampir 2% pada Rabu, 27 Desember 2023, karena perusahaan pelayaran besar mulai kembali ke Laut Merah.

“Kekhawatiran tentang pengiriman di Laut Merah telah mereda, tetapi kekhawatiran yang terus berlanjut tentang ketegangan di Timur Tengah, terutama pada keterlibatan Iran di wilayah tersebut, membuat sulit untuk menjual lebih jauh,” kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, sebuah unit dari Nissan Securities.

“Pasar kemungkinan akan mencoba naik lagi, mungkin di awal tahun baru, juga pada ekspektasi pemulihan permintaan bahan bakar berkat pelonggaran moneter di Amerika Serikat dan permintaan minyak tanah yang lebih tinggi selama musim dingin di belahan bumi utara,” sambungnya, dikutip dari Reuters, Kamis.

Perusahaan pelayaran Denmark, Maersk, mengatakan telah menjadwalkan beberapa puluhan kapal peti kemas untuk melakukan perjalanan melalui Terusan Suez dan Laut Merah dalam beberapa minggu mendatang, setelah menyerukan penghentian sementara rute-rute tersebut bulan ini setelah serangan oleh milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman.

Tetapi, prospek kampanye militer Israel yang berkepanjangan di Gaza dan potensi konflik merembes ke serangan terhadap kapal di Laut Merah tetap menjadi pendorong utama sentimen pasar.

Pasukan Israel menghantam pusat Gaza melalui darat, laut, dan udara pada Rabu, sehari setelah kepala staf Israel, Herzi Halevi, memberi tahu wartawan bahwa perang akan berlanjut belama berbulan-bulan.

Meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral utama seperti Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga awal tahun depan juga memberikan dukungan. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya pinjaman, yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Pasar menunjukkan sedikit reaksi terhadap peningkatan stok minyak mentah AS minggu lalu.

Inventaris minyak AS naik sebanyak 1,84 juta barel dalam minggu yang berakhir pada 22 Desember, menurut sumber pasar yang mengutip data American Petroleum Institute pada Rabu, berlawanan dengan perkiraan penurunan sekitar 2,7 juta barel dalam jajak pendapat tujuh analis oleh Reuters.

Data pemerintah AS mengenai stok dijadwalkan rilis pada Kamis, ditunda satu hari akibat libur Natal pada Senin, 25 Desember 2023.