Harga Minyak Rusia 'Diskon' Usai Kena Sanksi Eropa, India Langsung Borong
- India dilaporkan memborong 950.000 barel minyak per harinya sejak bulan lalu
Dunia
MUMBAI- Ekspor minyak Rusia ke India dilaporkan melonjak sepanjang Juni 2022.
Peningkatan ini terjadi menyusul harga minyak dari Rusia yang mengalami penurunan harga. Mengutip Reuters Selasa, 12 Juli 2022, India dilaporkan memborong 950.000 barel minyak per harinya sejak bulan lalu.
Angka tersebut setara dengan seperlima jumlah impor India secara nasional. Seperti diketahui, India merupakan salah satu negara yang aktif membeli minyak Rusia meski negara tersebut telah menginvasi Ukraina.
Terlebih, ketika Rusia menerima sanksi ekonomi dari Negara Barat, harga komoditas minyak yang jadi pemasukan Negeri Beruang Merah mengalami diskon dibandingkan dengan harga patokan internasional Brent.
- Diterpa Sentimen Suku Bunga Bank Sentral Global, Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp14.995 per USD
- Kalah Lawan Pengusaha, PTUN Wajibkan Anies Baswedan Turunkan UMP 2022 Jadi Rp4,57 Juta
- 3 Tahun Tak Impor Beras, Jokowi 'Pede' Swasembada Segera Tercapai
Negara Barat cenderung menghindari membeli minyak dari Rusia. Namun, minyak Rusia malah menjadi daya tarik bagi negara Asia seperti China dan India.
Sebagai informasi, impor India dari Rusia naik 15,5% secara bulanan pada Juni dibandingkan dengan Mei. Pada saat yang sama, pangsa pasar minyak dari Irak dan Arab Saudi masing-masing turun 10,5% dan 13,5%.
Meski dikenakan sanksi oleh negara barat, penjualan minyak ke India dan China membawa keuntungan besar bagi Rusia. Pada Mei 2022, pendapatan ekspor minyak Rusia melonjak menjadi US$20 miliar atau kisaran Rp299 triliun (asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS).
Ini tentunya membuat pendapatan energi Moskow melampaui seperti sebelum terjadinya perang. Saat ini, penjualan energi Rusia diketahui mencapai US$285 miliar tahun ini atau kisaran Rp4,2 kuadriliun.
Dengan kondisi inj, bisa dibilang Rusia sedang menikmati keuntungan atas penjualan energi. Sebaliknya, Uni Eropa malah menderita karena melonjaknya harga minyak dan gas akibat berkurangnya pasokan dari Rusia.
Akibatnya, kekurangan pasokan gas telah memicu tingkat inflasi yang tinggi dan ancaman resesi. Sebab, negara-negara Eropa sangat bergantung pasokan energi dari Rusia.