Harga Minyak Terbang, Gaji CEO Exxon Turut Membubung
- CEO Exxon Mobil Darren Woods tercatat memperoleh pendapatan sebesar US$35,9 juta atau Rp526 miliar pada 2022
Dunia
WASHINGTON- CEO Exxon Mobil Darren Woods tercatat memperoleh pendapatan sebesar US$35,9 juta atau Rp526 miliar pada 2022 (asumsi kurs Rp14.600 per dolar AS). Angka ini naik 52% dari tahun 2021 setelah perang di Ukraina memicu kenaikan harga minyak.
Adapun pendapatan yang diterima Woods sebagian besar berasal dari penghargaan saham dimana Woods termasuk di antara lima eksekutif teratas di Exxon yang menerima hasil saham gabungan dengan jumlah total US$120 juta atau Rp1,2 triliun.
Di sisi lain, gaji karyawan di Exxon diketahui menurun. Pendapatan rata-rata turun 9% menjadi US$171.582 tahun lalu.
Namun tahun ini Woods yang mencatatkan kenaikan gaji sebesar 10% menjadi US$1,9 juta atau Rp27 miliar pada 2023. Sepanjang tahun ini, saham Exxon naik sekitar 5%.
Mengutip Insider Jumat, 14 April 2023, perusahaan minyak tersebut mencatat rekor keuntungan. Harga sahamnya melonjak hampir 80% tahun lalu karena pasar komoditas tergerus pada tahun 2022.
Sebagaimana diketahui, harga minyak dan gas alam melonjak karena invasi Rusia memicu kekhawatiran pasokan dan menyebabkan sanksi Barat terhadap ekspor Moskow.
Presiden Joe Biden pernah mengkritik Exxon pada bulan Juni. Ia menuduh perusahaan itu menghasilkan lebih banyak uang daripada Tuhan dan mengeksploitasi kenaikan harga bensin.
Kini, Woods telah memilih mundur dari perusahaan. Namun, ia mengatakan lagi pada Kamis, 13 April 2023 bahwa Exxon menuai keuntungan dari rencana jangka panjang.
"Sementara hasil kami mendapat manfaat dari pasar yang menguntungkan, pekerjaan kami untuk memenuhi permintaan dimulai bertahun-tahun yang lalu, jauh sebelum pandemi," tulisnya dalam surat kepada pemegang saham.
"Kami memilih untuk berinvestasi secara kontra-siklus, bersandar pada saat yang lain mencondongkan tubuh. Hasilnya, kami membuat kemajuan yang kuat terhadap prioritas strategis kami termasuk memberikan pendapatan, arus kas, dan pengembalian pemegang saham yang memimpin industri," pungkas Woods.