Nampak pelanggan tengah melakukan pengisian BBM jenis Pertamax di sebuah SPBU kawasan Kebun Jeruk Jakarta Barat. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Energi

Harga Pertamax Resmi Naik jadi Rp13.300

  • Kenaikan itu sebesar Rp900 atau 7,2% dari harga sebelumnya. Ini kali pertama harga Pertamax mengalami kenaikan sejak Juni 2023.
Energi
Chrisna Chanis Cara

Chrisna Chanis Cara

Author

JAKARTA—Pertamina menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax dari Rp12.400 menjadi Rp13.300 per 1 September 2023. Kenaikan itu sebesar Rp900 atau 7,2% dari harga sebelumnya. Ini kali pertama harga Pertamax mengalami kenaikan sejak Juni 2023. 

Dikutip dari laporan resmi Pertamina, Jumat 1 September 2023, harga Pertamax di Jakarta yang semula Rp12.400 kini telah menjadi Rp13.300. Kenaikan serupa juga terjadi di Aceh yang harga Pertamax sebelumnya dibanderol Rp12.500. Adapun harga Pertamax di Papua naik menjadi Rp13.600 dari sebelumnya Rp12.800.

Penyesuaian harga BBM Umum dilakukan untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri atau Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Hal ini sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. 

Sementara itu, harga Pertamax Turbo di DKI Jakarta naik Rp 1.500 atau 10,4% menjadi Rp 15.900 per 1 September 2023, dari sebelumnya Rp 14.400 per Agustus 2023. Kenaikan ini cukup signifikan mengingat pada Juni 2023 harga BBM tersebut sebesar Rp13.600. 

Adapun harga Dexlite terkerek menjadi Rp 16.350 per September, naik Rp2.500 atau 17,9% dari semula Rp13.950 pada Agustus 2023. Harga Dexlite tercatat Rp12.650 pada Juni lalu. Harga Pertamina Dex juga ikut melejit 17,7% menjadi Rp16.900. 

Sebelumnya harga BBM tersebut Rp14.350 per Agustus. Pada Juni, harga Pertamina Dex Rp13.250. Sedangkan harga Pertamax Green ditetapkan Rp 15.000 per 1 September 2023. Kenaikan harga Pertamax ini terjadi di tengah isu subsidi BBM jenis tersebut.

Beberapa waktu Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dikabarkan tengah mengkaji kemungkinan BBM jenis Pertamax atau Ron 92 akan bersubsidi. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan opsi subsidi tengah dikaji. 

Pihaknya meminta masyarakat menunggu hasilnya dari pemerintah. “Ditunggu ya,” ujarnya awal pekan ini. Menurutnya, kementerian masih mengkaji dari berbagai sisi, baik secara teknis, regulasi, maupun secara keekonomian terkait wacana tersebut. 

Sebelumnya di Nusa Dua Bali Convention Centre (NDBCC), Dadan menyebut opsi ini sebagai salah satu upaya untuk mendorong masyarakat beralih menggunakan BBM dengan nilai oktan lebih tinggi yang rendah emisi.

Namun tak lama kemudian pernyataan soal wacana subsidi Pertamax dibantah Menteri ESDM Arifin Tasrif. Dirinya justru menanyakan perihal siapa yang mengapungkan isu subsidi tersebut. “Tidak ada wacana itu (subsidi pertamax), yang karang-karang siapa?” ujar Arifin Tasrif dalam keterangannya usai rapat dengan Presiden Jokowi, Senin 28 Agustus 2023. 

Rapat bersama dengan Presiden Jokowi disebut tidak membahas pemberian subsidi pertamax. Pembahasan pada rapat tersebut yaitu mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tingkat polutannya sedikit sehingga mengurangi polusi udara. Hingga saat ini, hanya pertalite atau Ron 90 dan solar yang mendapat subsidi pemerintah.