Harga Properti Residensial Loyo Lagi di Akhir Tahun
JAKARTA – Menurut survei dari Bank Indonesia (BI), harga properti residensial kembali tertekan pada kuartal IV-2020. Hal ini tercermin dari kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal IV-2020 sebesar 1,43% yoy. Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 1,51% yoy. “Penurunan penjualan properti residensial terjadi pada seluruh tipe rumah,” kata Erwin Haryono, […]
Industri
JAKARTA – Menurut survei dari Bank Indonesia (BI), harga properti residensial kembali tertekan pada kuartal IV-2020.
Hal ini tercermin dari kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal IV-2020 sebesar 1,43% yoy. Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 1,51% yoy.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Penurunan penjualan properti residensial terjadi pada seluruh tipe rumah,” kata Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI dalam keterangan resmi, Selasa, 16 Februari 2021.
Perlambatan pertumbuhan IHPR tersebut sejalan dengan melambatnya inflasi biaya tempat tinggal yang dikeluarkan oleh rumah tangga.
Pertumbuhan volume penjualan properti residensial pada kuartal IV-2020 tercatat membaik, meskipun masih terkontraksi. Hal ini tercermin pada kontraksi penjualan properti residensial sebesar -20,59% yoy pada kuartal IV-2020, lebih baik dari kontraksi 30,93% yoy pada kuartal sebelumnya.
Adapun penurunan volume penjualan properti terjadi pada seluruh tipe rumah. Utamanya segmen rumah besar (-36,65% yoy). Sementara penjualan rumah tipe kecil masih kontraksi -15,06% yoy, membaik dari kuartal sebelumnya yakni -24,99% yoy.
Menurut sumber pembiayaan, pengembang masih mengandalkan pembiayaan dari nonperbankan untuk pembangunan properti residensial.
Hal tersebut tercermin pada porsi dana internal pengembang untuk pembiayaan pembangunan properti yang mencapai 65,46% dari total kebutuhan modal pada kuartal IV-2020. Dari sisi konsumen, pembiayaan kredit masih mengandalkan sumber dari perbankan.