Kebun sawit biasanya menggunakan HGU sebagai lahannya
Nasional

Harga Referensi CPO Naik hingga Akhir Januari 2023, Jadi Rp1,3 juta Per Metric Ton

  • Harga referensi produk minyak kelapa sawit (CPO) periode 16 hingga 31 Januari 2023 ditetapkan sebesar US$920,57 per metric ton (MT).
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Harga referensi produk minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) periode 16 hingga 31 Januari 2023 ditetapkan sebesar US$920,57 per metric ton (MT) atau Rp1,3 juta per MT (kurs Rp15.100 per dolar AS).

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso mengatakan, angka ini naik US$61,61 atau 7,17% dari periode sebelumnya pada 1 hingga 15 Januari  2023, yaitu sebesar US$858,96 per MT atau Rp1,2 juta.

Hal ini tercantum dalam Keputusan Menteri  Perdagangan Nomor 53 Tahun 2023 tentang Harga  Referensi Crude Palm Oil (CPO) yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit periode 16 hingga 31 Januari 2023.

“Saat ini harga referensi CPO mengalami peningkatan dan kembali menjauhi ambang batas sebesar US$680/MT,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta dilansir pada Selasa,17 Januari 2023.

Budi menjelaskan, bea keluar CPO periode 16─31 Januari 2023 merujuk pada Kolom Angka 6 Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor 123/PMK.010/2022  sebesar US$74/MT. 

Sementara  itu, pungutan ekspor  CPO  periode 16—31 Januari  2023  merujuk  pada Lampiran  Huruf  C Peraturan Menteri  Keuangan  Nomor 154/PMK.05/2022 sebesar US$95/MT.

Adapun nilai BK CPO dan PE CPO tersebut meningkat dari BK CPO dan PE CPO untuk periode 1—15 Januari 2023. Adapun peningkatan  harga  referensi  CPO  dipengaruhi  beberapa  faktor.

Di antaranya  perubahan  kebijakan biodiesel  Indonesia  dari  B30  menjadi  B35,  penguatan  mata  uang  ringgit  Malaysia  terhadap  dolar Amerika Serikat, dan penurunan produksi CPO karena musim hujan di Indonesia dan Malaysia.