<p>Proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Tigaraksa, Tangerang, Senin, 28 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Harga Rumah Naik, Penjualan dan KPR Terungkit

  • Riset Housing Finance Center (HFC) dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk alias BTN menyebutkan, kenaikan harga rumah menjadi peluang sektor perumahan untuk bangkit setelah tertekan selama pandemi COVID-19.

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Riset Housing Finance Center (HFC) dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk alias BTN menyebutkan, kenaikan harga rumah menjadi peluang sektor perumahan untuk bangkit setelah tertekan selama pandemi COVID-19.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan harga rumah secara nasional terus menunjukkan peningkatan mencapai 5,24% year on year (yoy) per Maret 2021 sejalan dengan peningkatan permintaan hunian di masa pandemi.

“Sejalan dengan kebutuhan rumah yang mendesak kami meyakini sektor perumahan nasional akan semakin terakselerasi,” kata Haru melalui keterangan resmi, Minggu 25 April 2021.

Riset tersebut juga menunjukkan kenaikan harga rumah ditopang oleh pertumbuhan signifikan pada hunian tipe 70.

Kenaikan harga rumah tersebut sejalan dengan kebutuhan mendesak akan hunian di masa pandemi. Pasalnya, pandemi mengubah pola hidup masyarakat di mana mayoritas kegiatan dilakukan di rumah.

Sementara itu Investor Relations and Research Division Head Bank BTN Winang Budoyo merinci HPI nasional naik dari 170,12 di Maret 2020 menjadi 179,02 di bulan yang sama tahun ini.

Kenaikan harga rumah nasional per Maret 2021 tersebut ditopang oleh peningkatan signifikan di rumah tipe 70 sebesar 5,49% yoy dari 153,40 menjadi 161,82 per kuartal I-2021.

Peningkatan signifikan harga rumah di tipe 70 tersebut, lanjut Winang, bahkan lebih tinggi dari pada pertumbuhan sebelum pandemi yaitu sebesar 4,86% yoy pada Desember 2019.

“Vaksinasi COVID-19 sebagai salah satu program pemerintah sepertinya telah memberikan kepastian kondisi ekonomi ke depannya, sehingga masyarakat mulai percaya diri untuk kembali melakukan pembelian rumah,” kata Winang.

Hasil riset HFC juga mencatat rumah tipe 36 dan 45 ikut konsisten menunjukkan peningkatan. Rumah tipe 36 terpantau naik 5,54% yoy per Maret 2021 menjadi 194,91 dan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhannya pada Desember 2020 sebesar 4,26% yoy.

Dampak COVID-19 memang sangat menekan masyarakat menengah ke bawah. Namun, dengan adanya subsidi dan stimulus pemerintah di sektor perumahan subsidi, membuat minat untuk memiliki rumah tipe tersebut tetap tinggi.

“Bahkan kenaikan harga rumah tipe 36 tersebut telah mendekati pertumbuhannya sebelum COVID-19 pada Desember 2019 yang sebesar 5,55 persen yoy,” jelas Winang.

Sementara itu, rumah tipe 45 juga mengalami kenaikan sebesar 4,51% yoy menjadi 164,40 per Maret 2021. Kenaikan tersebut terekam lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Maret 2020 sebesar 3,97% yoy.

“Kenaikan harga tipe 45 yang mulai tumbuh menunjukkan masyarakat mulai bersiap untuk memasuki iklim investasi yang lebih baik,” ujar Winang.

Berdasarkan data HPI BTN menunjukkan, Jabodetabek menjadi wilayah dengan pertumbuhan harga rumah tertinggi atau sebesar 5,88% yoy per kuartal I-2021. Secara provinsi, Sulawesi Utara menempati posisi nomor wahid dalam pertumbuhan harga rumah yang mencapai 8,95% yoy pada Maret 2021. (SKO)