Armada transportasi umum taksi Blue Bird melakukan pengisian bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Mampang, Jakarta Selatan, Kamis 19 Mei 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Harga Saham Naik Tajam, Kekayaan Lima Bos Bluebird ini Naik Ratusan Miliar

  • JAKARTA – PT Blue Bird Tbk (BIRD) tampaknya sedang di atas angin, usai panen laba tahun lalu meroket 40 kali lipat dibandingkan dengan 2021, kini harga sahamnya
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Blue Bird Tbk (BIRD) tampaknya sedang di atas angin, usai panen laba tahun lalu yang meroket 40 kali lipat dibandingkan dengan 2021, kini harga sahamnya konsisten naik sejak awal tahun (year to date/ ytd).

Sejak awal tahun, harga saham perusahaan taksi yang didirikan oleh Mutiara Djokosoetono ini sudah melambung 46,81%. Harga terendahnya berada di Rp1.335 per saham pada Januari 2023. 

Sementara pada perdagangan sesi I, BIRD bergerak di kisaran 2.070 per lembar sampai Rp2.110.

Makin mahalnya harga BIRD tentu saja berimbas pada tumbuhnya kekayaan pemilik sahamnya. Membandingkan harga terendah secara ytd, maka kekayaan lima pewaris Grup Bluebird naik ratusan miliar.

5 Pewaris Grup Bluebird

1. Kresna Priawan Djokosoetono 

Anak pertama dari empat bersaudara ini menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama. Berdasarkan data KSEI, Kresna menggenggam saham BIRD sebanyak 154.450.000 lembar atau 6,2% dari total saham beredar.

Jika pada awal tahun (harga BIRD Rp1.335) kekayaan dari emiten ini bernilai Rp206,19 miliar dengan dibandingkan dengan harga terendah sepanjang sesi I hari ini (Rp2.070), maka kekayaan Kresna bertambah menjadi Rp319,71 miliar.

2. Bayu Priawan Djokosoetono 

Duduk di bangku komisaris, anak kedua dari generasi ketiga Djokosoetono ini memiliki saham BIRD sebanyak 9.880.182 atau sekitar 0,8%. Menggunakan asumsi yang sama, kekayaan Bayu juga terungkit dari Rp13,19 miliar menjadi Rp20,45 miliar hari ini.

3. Sigit Priawan Djokosoetono

Sosok yang sempat viral karena turun gunung menjadi supir Bluebird, Sigit Priawan mempunyai sebanyak 149.951.300 atau 6% saham BIRD.

Dengan koleksi sahamnya, kekayaan milik direktur utama BIRD ini naik dari semula Rp200,18 miliar pada awal Januari menjadi Rp310,39 miliar saat ini.

4. Adrianto Djokosoetono 

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BIRD yakni Andrianto tercatat memiliki saham Bluebird sebanyak 128.195.500 atau 5,1%. Alhasil, kekayaan Andrianto dari porsi saham BIRD ikut naik dari sebelumnya Rp171,14 miliar menjadi Rp265,36 miliar.

5. Indra Priawan Djokosoetono

Terakhir, bungsu dari empat bersaudara ini memiliki sebanyak 145.744.700 atau 5,8% dari saham beredar. Suami dari Nikita Willy ini memiliki kekayaan sejumlah Rp301,69 miliar dari kepemilikannya, naik dari sebelumnya Rp194,56 miliar awal tahun.

Sejarah Bluebird

Omong-omong soal Djokosoetono, siapakah dia?

Sebelum dikenal sebagai keluarga pemilik Bluebird, nama Prof. Djokosoetono sudah lebih dulu dikenal sebagai pakar hukum dan ilmi negara. Pria kelahiran Solo, 5 Desember 1903 dan wafat 6 September 1965 ini merupakan pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian sekaligus salah satu pelopor pendirian Universitas Indonesia.

Prof. Djokosoetono juga menjabat sebagai dekan pertama Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat di Universitas Indonesia. Ia menikah dengan Mutiara Siti Fatimah dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Chandra Suharto, Purnomo Prawiro, dan Mintarsih. 

Chandra Suharto memiliki empat orang putra, yaitu Kresna Priawan, Sigit Priawan, Bayu Priawan, dan Indra Priawan. Lalu, Purnomo Prawiro memiliki anak yaitu Andrianto Djokosoetono, Noni Purnomo, dan Sri Adriyani Purnomo.

Sepeninggal suaminya, Mutiara Djokosoetono merintis bisnis transportasi pada 1965 dan akhirnya mendirikan Bluebird pada 1972.