Harga Saham Tembus Rp80, Bumi Resources Sebut Darurat Energi Global Turut Berpengaruh
- Emiten batu bara Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), mencatatkan pelonjakan harga saham sebesar 27.94% dalam perdagangan hari ini. Dibuka di harga Rp70 per saham, harga BUMI tercatat meningkat ke Rp87 per saham.
Korporasi
JAKARTA – Emiten batu bara Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), mencatatkan pelonjakan harga saham sebesar 27.94% dalam perdagangan hari ini. Dibuka di harga Rp70 per saham, harga BUMI tercatat meningkat ke Rp87 per saham.
Mengutip data RTI, harga saham BUMI bahkan sempat menyentuh Rp88 per saham hari ini. Sementara itu, harga rata-rata saham hari ini tercatat sebesar Rp81,5 per saham. Ada sekitar 4,05 miliar saham BUMI yang diperdagangkan hari ini.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan saham BUMI memang sudah mulai aktif diperdagangkan sejak awal pagi ini. Pada satu jam pertama, perdagangan saham BUMI bahkan mencapai Rp2,7 miliar.
- Jadi 'Anak Baru' di e-Commerce, Ula Sudah Dapat Suntikan Rp429,45 Miliar Salah Satunya dari Jeff Bezos!
- Harga Minyak Jatuh Jelang Pertemuan Kebijakan Pasokan OPEC+
- Pasar Modal RI Makin Aktif, Rata-Rata Nilai Transaksi Bursa Melonjak Hampir 50 Persen
Menurut Dileep, ada beberapa faktor yang menjadi sentimen peningkatan harga saham BUMI, salah satunya adalah kebutuhan batu bara saat ini yang meningkat.
“Ini disebabkan adanya darurat energi global yang membuat kebutuhan bahan baku alternatif yang terjangkau meningkat serta adanya kesulitan dengan energi terbarukan,” ujar Dileep kepada wartawan TrenAsia.com, Senin, 4 Oktober 2021.
Saat ini, beberapa negara memang sedang mengalami krisis energi, negara-negara tersebut seperti China, Inggris, dan India. Kebutuhan energi ini pun membuat permintaan terhadap batu bara ikutan meningkat.
Sejak awal tahun, harga batu bara memang sudah melonjak 170,81% (year-to-date). Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga batu bara di pasar ICE Newcastle bahkan tercatat sebesar US$228 per ton. Harga ini jadi rekor tertinggi batu bara setidaknya sejak 2008.
Selain situasi pasar, Dileep juga mengatakan berbagai penghargaan yang diterima Bumi Resources dalam beberapa hari terakhir ini turut berkontribusi dalam menterengnya saham BUMI dalam perdagangan hari ini.
Bumi Resources memang baru saja menerima 19 penghargaan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) lewat dua anak perusahaannya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia.
Selanjutnya, Bumi Resources berencana untuk memanfaatkan momentum harga batu bara yang terus melambung ini untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaannya.
Dileep mengatakan naiknya harga batu bara ini akan membantu perusahaan dalam mempercepat pelunasan utang, memotong beban bunga, serta kembali mencatatkan laba.
“Saat ini, sebagai penghasil batu bara terbesar di Indonesia (85 juta ton), BUMI paling diuntungkan dengan tingginya harga batu bara,” ujar Dileep beberapa waktu lalu.