Harga Sedang Melambung, Penjualan Emas Antam Q3 Membumbung 147 Persen Tembus 6,9 Ton
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) alias Antam berhasil mencatatkan pertumbuhan positif atas penjualan emas. Tercatat sepanjang kuartal III-2020, penjualan emas unaudited Antam mencapai 6.967 kg (6,9 ton) atau 223.994 troy ons. Perolehan ini tumbuh 147% dibandingkan dengan capaian triwulan II-2020 yang masih di angka 2.818 kg atau 90.600 troy ons.
Industri
JAKARTA – PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) alias Antam berhasil mencatatkan pertumbuhan positif atas penjualan emas. Tercatat sepanjang kuartal III-2020, penjualan emas unaudited Antam mencapai 6.967 kg (6,9 ton) atau 223.994 troy ons. Perolehan ini tumbuh 147% dibandingkan dengan capaian triwulan II-2020 yang masih di angka 2.818 kg atau 90.600 troy ons.
Secara kumulatif, penjualan emas Antam dalam sembilan bulan pertama 2020 ini telah menyentuh 14.882 kg (478.467 troy ons). Menurut Sekretaris Perusahaan Antam Kunto Hendroprawoko, pertumbuhan positif tersebut disebabkan oleh semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi di tengah pandemi COVID-19.
“Pertumbuhan positif kinerja segmen emas Antam pada periode triwulan ke-3 tahun 2020 seiring dengan tumbuhnya kesadaran berinvestasi emas di tengah tren kenaikan harga emas dan fluktuasi nilai tukar mata uang asing,” ungkap Kunto dalam keterangan resmi, Rabu 21 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Pertumbuhan positif ini juga tidak lepas dari inovasi penjualan produk emas logam mulia Antam yang mulai semakin mengedapankan transaksi penjualan dan buyback secara daring. Di luar itu, Antam juga turut mempraktiktakan penjualan lapangan (sales canvassing) melalui jaringan 11 Butik Emas Logam Mulia Antam yang tersebar di pelbagai lokasi.
Protokol kesehatan dan komitmen menjaga kualitas logam mulai juga memberi kontribusi penting dalam hal ini. Dengan teknologi CertiCard, Antam telah memberi kemudahan bagi masyarakat untuk membedakan mana emas asli dan palsu.
“Emas logam mulia Antam saat ini tersedia dalam berbagai varian produk mulai dari pecahan 0,5 hingga 100 gram yang dikemas dalam teknologi CertiCard,” imbuh Kunto.
Selain itu, melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) juga mengembangkan layanan produk jasa depositori emas. Strategi ini dilakukan guna meningkatkan akses masyarakat untuk menginvestasikan dananya dalam bentuk emas fisik.
Untuk diketahui, UBPP LM sendiri merupakan satu-satunya pabrik pemurnian emas di Indonesia berakreditasi Good Delivery List Refiner. Akreditasi dari London Bulion Market Association (LBMA) itu membuktikan bahwa emas Antam telah berstandar internasional.
“(Serta) menaati asas kepatuhan hukum yang berlaku dan jaminan atas kualitas mutu kadar 99,99%,” jelas Kunto.
Produksi Tumbuh
Tidak hanya itu, Antam juga berupaya terus menajaga protokol kesehatan di area pertambangannya guna meningkatkan volume produksi emas. Hal ini tak pelak membuat produksi tambang emas Antam di Pongkor dan Cibaliung pun turut mencatatkan hasil positif.
Sepanjang kuartal III-2020, Antam berhasil membukukan produksi emas sebanyak 430 kg (13.825 troy ons). Tumbuh 6% dibandingkan produksi triwulan sebelumnya yang hanya 404 kg (12.988 troy ons). Dengan capaian tersebut, sejak awal tahun Antam sudah berhasil memproduksi sebanyak 1.280 kg emas (41.153 troy ons).
Lantaran alasan ini, Kunto pun optimistis bahwa Antam bakal bisa terus mencatatkan tren positif hingga akhir 2020. Apalagi, permintaan emas dunia juga sedang tinggi mengingat banyak investor mulai beralih kepada instrumen investasi yang lebih aman.
“Antam optimis untuk dapat meningkatkan marjin keuntungan dari bisnis emas pada tahun 2020 sejalan dengan upaya Antam untuk meningkatkan daya saing usaha melalui diversifikasi produk emas, layanan pelanggan, serta strategi efisiensi biaya yang tepat dan optimal,” pungkas dia. (SKO)