Gedung Adaro Energy di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Harga Tebus AADI oleh ADRO Ditetapkan Rp5.960, Lebih Tinggi dari IPO

  • PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) telah menetapkan harga tebus final untuk saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) sebesar Rp5.960 per saham, lebih tinggi dari harga IPO.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) telah menetapkan harga penawaran final untuk Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) sebesar Rp5.960 per saham.

Asal tahu saja, harga Rp5.960 per saham yang ditetapkan untuk PUPS berada di atas harga IPO AADI yang tercatat pada Rp5.550 per saham, tetapi lebih rendah dibandingkan harga pasar saham AADI pada hari perdananya listing yang ditutup pada Rp6.650 per saham.

Data perdagangan tersebut diperoleh dari Bloomberg dan RTI. Namun, perlu dicatat bahwa harga penawaran final tersebut belum termasuk biaya transaksi sebesar 0,18% dari harga pelaksanaan, sebagaimana yang tercantum dalam prospektus terkait PUPS.

Sekretaris Perusahaan Alamtri Resources Indonesia, Mahardika Putranto, menjelaskan bahwa harga rata-rata tertimbang (volume weighted average price) atas saham AADI yang tercatat setelah penutupan perdagangan pada tanggal 5 Desember 2024 di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Rp6.650. 

"Karena harga rata-rata tertimbang saham AADI tersebut lebih tinggi dari 107,5% dari hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Kusnanto dan Rekan, maka harga penawaran final PUPS ditetapkan sebesar 107,5% dari hasil penilaian tersebut, yaitu Rp5.960 per saham," ungkap Mahardika dalam keterangan resmi yang diterima pada Kamis, 5 Desember 2024.

Asal tahu saja, ADRO menawarkan seluruh saham yang dimilikinya di PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), yang berjumlah 7.008.202.240 saham, kepada pemegang saham ADRO yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 29 November 2024.

Dalam prospektus, manajemen ADRO mengungkapkan bahwa setiap pemegang saham yang memiliki 4.389 saham ADRO akan mendapatkan 1.000 hak membeli saham. Setiap hak membeli saham dapat digunakan untuk membeli 1 saham AADI yang dimiliki ADRO dengan membayar harga penawaran sebesar Rp5.960 per saham.

Dengan penawaran ini, ADRO memberikan kesempatan kepada pemegang sahamnya untuk membeli saham AADI melalui mekanisme PUPS pada harga yang sudah ditentukan, yang lebih rendah dari harga pasar saham tersebut.

Prospek AADI

Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani, menyatakan bahwa banyak investor yang membeli saham AADI untuk peluang trading jangka pendek. Namun, saham ini juga berpotensi menjadi pilihan investasi fundamental yang menarik, mengingat outlook batu bara yang relatif stabil dan potensi dividen yang signifikan.

Hendriko menambahkan bahwa meskipun laba bersih AADI diperkirakan turun 27,5% YoY menjadi US$934 juta pada pada 2025, namun valuasi IPO yang rendah (2,9x P/E FY25F) memberikan potensi re-rating menjadi 5x P/E FY25F, yang setara dengan harga Rp9.650 per saham (+74% dari harga IPO).

"Jika AADI mencapai valuasi setara dengan rata-rata P/E perusahaan induknya, Alamtri Resources Indonesia (ADRO), harga saham AADI bisa mencapai Rp13.525 (+144% dari harga IPO)," jelasnya melalui riset pada Kamis, 5 Desember 2024.

Sementara itu, proyeksi dividen AADI untuk tahun buku 2025 diperkirakan mencapai sekitar Rp966 per saham, memberikan dividend yield hingga 17%. Hal ini lebih tinggi dibandingkan perusahaan batu bara besar lainnya seperti ITMG dan PTBA, dengan asumsi dividend payout ratio (DPR) 50%.

Hendriko juga memperkirakan harga batu bara akan tetap stabil di level US$135 per ton pada 2024 dan US$130 per ton pada 2025, dengan volume penjualan diperkirakan mencapai 63 juta ton pada 2024 dan 64 juta ton pada 2025. "Meskipun pendapatan non-operasional akan menurun signifikan pada 2025, outlook AADI tetap positif," tambahnya.

Senada, Analis Samuel Sekuritas, Farras Farhan dan Hernando Cahyo, dalam risetnya menyebutkan bahwa dengan harga penawaran IPO sebesar Rp5.550 per saham, valuasi saham AADI setara dengan perkiraan P/E 1,41-1,61 kali untuk tahun 2024. Valuasi ini terdiskon sekitar 75% dibandingkan dengan rata-rata sektor.

"Hal ini memposisikan saham AADI sebagai saham yang undervalued, dengan potensi penguatan yang signifikan setelah listing di bursa. Terdapat peluang penguatan harga sebesar 222%, menjadi Rp16.900 per saham. Target harga ini mengasumsikan P/E 2024 yang sejajar dengan perusahaan sejenis," tulisnya dalam riset terbaru.

Samuel Sekuritas juga mencatat bahwa Adaro Andalan Indonesia (AADI) merupakan salah satu entitas Adaro Energy yang paling menguntungkan. AADI tercatat sebagai perusahaan batu bara termal dengan total sumber daya sebanyak 4,1 miliar ton, atau sekitar 13% dari total cadangan batu bara di Indonesia.

Sementara itu, analis Sucor Sekuritas, Yoga Ahmad Gifari, menilai target harga saham AADI didasarkan pada profitabilitas tinggi perusahaan, dengan cadangan batu bara 917 juta ton dan sumber daya 4,1 miliar ton. Selain itu, AADI diuntungkan oleh ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, yang mendorong harga energi, termasuk batu bara.

Sucor Sekuritas juga melihat peluang AADI masuk dalam indeks MSCI Indonesia jika kapitalisasi pasarnya melebihi US$3 miliar. Dengan fundamental yang kuat dan potensi pertumbuhan, mereka optimistis saham AADI akan menjadi sentimen positif jika masuk dalam indeks tersebut.

"AADI juga memiliki aset terdiversifikasi, seperti PLTU yang akan beroperasi pada 2024 dan 43% saham perusahaan batu bara kokas Krestel di Australia. Berdasarkan faktor-faktor ini, Sucor Sekuritas merekomendasikan beli saham AADI dengan target harga Rp30.100, yang setara dengan kapitalisasi pasar Rp234 triliun," jelas Yoga dalam risetnya.