Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Nasional

Harga Telur Sempat Melambung, Mentan Bongkar Biang Keroknya

  • Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo mengungkapkan penyebab melambungnya harga telur yang tinggi di kisaran Rp30.000 per kilogram (kg).
Nasional
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo mengungkapkan penyebab melambungnya harga telur yang saat ini tinggi di kisaran Rp30.000 per kilogram (kg).

Menurut Syahrul, harga telur mahal karena ada masalah dari segi logistik. Pasalnya harga telur di kota-kota produksi terpantau stabil bahkan datar. namun saat dikirim ke pasar harganya menjadi naik.

"Harga telur di tempat produksi datar-datar saja. Harga telur pas sampai di pasar, harga telur saat di meja makan naik tiga kali lipat. Ini artinya ada masalah di logistik," katanya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia dilansir pada Kamis 8 September 2022.

Syarul menyoroti sistem transportasi yang belum optimal bisa menyebabkan tersendatnya logistik dan pasokan hingga sampai ke konsumen. Dia menyebut dalam praktiknya tidak boleh dilakukan satu sistem logistik dan sentralistik.

Artinya harus juga diperhatikan dari fase produksi hingga distribusi. Dengan demikian,  manajemen pascaproduksi sangat penting agar harga bahan pokok bisa dijaga. Tak hanya logistik, Syarul juga turut menyinggung faktor iklim yang berpengaruh terhadap pangan. Hal ini masih menjadi tantangan lain yang dihadapi oleh Kementan.

Berbeda dengan Mentan, sebelumnya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan justru menyebut biang kerok kenaikan telur terletak pada adanya afkir dini atau pengurangan induk ayam sehingga pasokan berkurang.

Lalu bansos yang digelontorkan Kemensos hingga niknya harga telur ini buntut pulihnya ekonomi yang memicu peningkatan permintaan di masyarakat. Padahal Menteri Sosial Tri Rismaharini membantah hal tersebut.

Seperti yang diketahui, harga telur ayam mulai merangkak naik dan sempat tembus di atas Rp30.000 per kg. Bahkan, ada yang sampai Rp33.000 per kg. Padahal biasanya di waktu normal harga komoditas satu ini hanya di kisaran Rp 25 ribu per kg.