Ilustrasi lokasi pertambangan emas, tembaga, nikel, batu bara, dan mineral lain / Dok. Archi Indonesia
Korporasi

Harga Tembaga Diprediksi Naik Drastis, Emiten Ini Dulang Untung?

  • Hasan menyampaikan, persediaan tembaga di LME 2022 terbilang stabil. Akan tetapi, memasuki 2023, inventory level tembaga di LME menurun drastis dari 89 katoda tembaga (KT) pada awal tahun menjadi kurang dari 82 KT pada pantauan 18 Januari 2023.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 1991-1996, Hasan Zein Mahmud, memperkirakan harga tembaga akan naik drastis dan akan ada beberapa emiten yang berpotensi mendulang untung.

Hasan mengatakan, ada beberapa indikator yang melatarbelakangi prediksinya itu, yang pertama adalah persediaan tembaga di London Metal Exchange (LME).

Hasan menyampaikan, persediaan tembaga di LME 2022 terbilang stabil. Akan tetapi, memasuki 2023, inventory level tembaga di LME menurun drastis dari 89 katoda tembaga (KT) pada awal tahun menjadi kurang dari 82 KT pada pantauan 18 Januari 2023.

Kemudian, pelonggaran kebijakan penanggulangan COVID-19 di China pun diproyeksikan akan meningkatkan permintaan yang besar terhadap tembaga.

Lalu, Peru sebagai produsen konsentrat tembaga nomor dua terbesar di dunia tengah diterpa oleh isu yang mendorong kerusuhan sosial.

Produsen konsentrat tembaga terbesar ketiga di Peru, Las Bambas, sudah berhenti produksi sejak 3 Januari dan begitu pulan dengan produsen lainnya seperti Glencore Plc's Antapaccay yang berhenti produksi karena akses ke pelabuhan tertutup.

Berhubung dua perusahaan tersebut memasok sekitar 2% kebutuhan konsentrat tembaga dunia dan keduanya mengalami hambatan dalam produksi, harga tembaga pun akan menguat.

"Dalam jangka yang lebih panjang, kebutuhan tembaga akan terus meningkat. Dalam program green energy, khususnya electric vehicles dan power storages, logam yang paling banyak dibutuhkan adalah tembaga," ujar Hasan kepada wartawan, Jumat, 20 Januari 2023.

Hasan menambahkan, proyeksi kenaikan tembaga ini dapat menjadi berita baik bagi pemegang saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

"Konon ada rumor PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) akan segera melaksanakan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Berita bagus bagi pemburu rente di pasar perdana. Juga berita bagus bagi PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS). Mayoritas saham kedua perusahaan itu dikepit konglomerat yang sama, Grup Salim," kata Hasan.