Hari Air Sedunia 22 Maret, Menjaga Bumi untuk Kehidupan Bersama
- Saat ini sebanyak 2.2 miliar orang atau 30% dari populasi dunia kekurangan air bersih di rumah. Adapun 1.98 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki layanan air dasar di fasilitas kesehatan mereka.
Dunia
JAKARTA - Setiap tanggal 22 Maret, dunia merayakan Hari Air Sedunia atau World Water Day. Perayaan hari ini pertama kali dilakukan saat tahun 1993, oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menggaungkan pentingnya air untuk dunia.
Melalui perayaan Hari Air Sedunia, PBB ingin mengajak masyarakat dunia sadar akan keberadaan 2.2 miliar orang yang tinggal tanpa akses ke air bersih.
Adapun fokus inti dari Hari Air Sedunia adalah mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB 6: air dan sanitasi untuk semua pada tahun 2030.
Sejarah Hari Air Sedunia
Ide untuk hari internasional ini berasal dari tahun 1992, tahun di mana Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro berlangsung.
Pada tahun yang sama, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi yang menyatakan bahwa setiap tanggal 22 Maret akan menjadi Hari Dunia untuk Air dan dirayakan mulai tahun 1993.
Kemudian, perayaan dan acara lainnya ditambahkan. Misalnya, tahun 2013 dinyatakan sebagai Tahun Internasional Kerjasama dalam Bidang Air, dan Dekade Internasional untuk Aksi dalam Pengelolaan Air untuk Pembangunan Berkelanjutan. Perayaan tambahan ini tengah berlangsung dari tahun 2018 hingga 2028.
- Profil Sespri Iriana Jokowi yang Akan Maju jadi Cawalkot Bogor
- Anggota Komisi VI DPR Sebut Dirut BRI Bisa Jadi Menkeu Era Berikutnya
- Inilah Beberapa Tokoh Beken yang Lolos ke DPR dari Dapil Jawa Barat II
Dikutip TrenAsia.com dari laman resmi PBB, perayaan-perayaan ini bertujuan untuk menegaskan bahwa langkah-langkah air dan sanitasi merupakan kunci untuk mengurangi kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.
Situasi Global dalam Angka
Dilansir TrenAsia.com dari laman onedrop.org, saat ini sebanyak 2.2 miliar orang atau 30% dari populasi dunia kekurangan air bersih di rumah. Adapun 1.98 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki layanan air dasar di fasilitas kesehatan mereka.
Selain itu 17 juta wanita di negara-negara kurang berkembang melahirkan di fasilitas kesehatan dengan air, sanitasi, dan higiene yang tidak memadai setiap tahunnya.
Setiap tahun, UN-Water (mekanisme koordinasi PBB untuk air dan sanitasi) menetapkan tema untuk Hari Air Sedunia. Pada tahun 2023, fokusnya adalah pada Percepatan Perubahan.
Sementara itu, perayaan tahun ini akan mengangkat tema Memanfaatkan Air untuk Perdamaian.
Air untuk Perdamaian
Air dapat menciptakan perdamaian atau memicu konflik.Ketika air langka atau tercemar, atau ketika orang memiliki akses yang tidak setara, ketegangan dapat meningkat di antara komunitas dan negara-negara.
Lebih dari 3 miliar orang di seluruh dunia bergantung pada air yang melintasi batas negara. Namun, hanya 24 negara yang memiliki perjanjian kerjasama untuk semua air bersama mereka.
Saat dampak perubahan iklim meningkat, dan populasi bertambah, ada kebutuhan mendesak, di dalam dan antara negara-negara, untuk bersatu dalam melindungi dan melestarikan sumber daya paling berharga kita.
Kesehatan masyarakat dan kemakmuran, sistem pangan dan energi, produktivitas ekonomi dan integritas lingkungan semuanya bergantung pada siklus air yang berfungsi dengan baik dan dikelola secara adil.