Hari Indonesia Menabung, Bos OJK Galakkan Program KEJAR dan SiMuda bagi Pelajar dan Mahasiswa
- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Mahendra Siregar, mengatakan bahwa menabung di zaman digital seperti sekarang adalah sebuah inovasi yang baik.
Nasional
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Mahendra Siregar, mengatakan bahwa menabung di zaman digital penting bagi generasi muda seperti pelajar dan mahasiswa.
Dengan menabung, generasi muda bisa membuka peluang berinovasi serta meningkatkan kreativitas. Karenanya, OJK menggelar program menabung Kejar Prestasi Generasi Muda Indonesia (KREASIMUDA) bagi segmen Pelajar dan Mahasiswa melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) serta Program Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda).
Mahendra juga menambahkan bahwa menabung adalah proses paling tua dalam aktivitas ekonomi. Namun, sekarang menabung bisa dilakukan menggunakan aplikasi, pelayanan lebih baik dan kualitasnya semakin terjaga.
- Indonesia Terancam Hiperinflasi pada September 2022, Nilai Kurs Rupiah Ditutup Melemah Lagi
- Buruan Ikut! BUMN Indah Karya Buka Lowongan Kerja untuk 19 Posisi
- BI Resmi Luncurkan 7 Uang Rupiah Baru Emisi 2022
"Bangsa Indonesia perlu generasi muda, baik pelajar, mahasiswa yang memiliki kreativitas yang tinggi dalam kegiatan ekonomi. Apalagi sekarang sudah ada Kejar (Satu Rekening Satu Pelajar), bisa dimulai dari situ, bisa cek juga fitur apa saja yang ada di dalamnya dan cobalah untuk diterapkan dalam kehidupan adik-adik semua," ujar Mahendra Siregar dalam acara Kejar Prestasi Generasi Muda (Kreasimuda) yang disiarkan secara daring melalui kanal YouTube OJK TV pada Selasa, 23 Agustus 2022.
Tak hanya itu, menurut Mahendra juga OJK akan terus berupaya meningkatkan literasi serta kerjasama dengan berbagai pihak.
Meski ia mengakui, di waktu lampau, menabung itu tidak ada jaminan, kini ada jaminannya.
Mahendra menambahkan bahwa di era digital, jika ingin menabung, harus memperhatikan banyak aspek. Misalnya seperti apa kualitas pelayanannya, bagaimana seluk beluk produk tabungan tersebut hingga nilai kepastiannya.
Kendati demikian Mahendra memahami bahwa masih ada rasa kekhawatiran jika ingin membuka tabungan secara digital atau menabung secara digital, apakah itu aman atau tidak.
"Yang penting paham. Mana yang punya jaminan keamanan. Kalau ada logo OJK-nya, dan simpanannya ada logo LPS, bisa diperiksa melalui situsnya, maka sudah dipastikan bahwa itu aman," tambah Mahendra.
- Bangkai Cumi-Cumi Raksasa ditemukan Terdampar di Afrika Selatan
- Waskita Karya (WSKT) Garap Proyek Jalan di Timor Leste Senilai Rp328 Miliar
- Terancam Delisting, Waskita Beton (WSBP) Fokus Pulihkan Kinerja
Sebagai generasi yang melek digital, anak muda saat ini harus dituntut kritis dan bisa memilah mana yang aman maupun tidak, hal tersebut agar bisa mendapatkan suatu kepastian. Apalagi jika sudah memutuskan untuk menabung untuk tujuan yang besar ke depannya.
Mahendra menambahkan bahwa Indonesia punya generasi muda yang jumlahnya besar, dengan menabung pasti akan menjadi sebuah potensi yang sangat besar.
"Lanjutkan aktivitas-aktivitas yang mampu mendorong inovasi dan kreativitas kalian. Belajar untuk berinvestasi, karena hal itu akan berdampak baik pada masa depan kalian, dan pada akhirnya akan membuat Indonesia lebih kuat dan sejahtera," ucap Mahendra.
Seperti diketahui, hal ini sejalan dengan Hari Indonesia Menabung yang diperingati setiap tanggal 20 Agustus.
Pada setiap tanggal tersebut, OJK bersama dengan kementerian dan lembaga terkait serta Lembaga Jasa Keuangan Formal terus bersinergi dalam melakukan berbagai program sebagai bentuk kampanye peningkatan kesadaran masyarakat terhadap inklusi keuangan dan upaya menumbuhkan budaya serta mendorong masyarakat untuk menabung sejak dini.
Dengan budaya menabung di lembaga jasa keuangan formal, maka akan ada manfaat bagi sesama, menggerakan roda perekonomian dan turut mampu membantu pemerintah dalam mendorong kemandirian pembiayaan pembangunan nasional.