Waskita Beton (WSBP)
Korporasi

Waskita Beton (WSBP) Rilis OWK Senilai Rp1,85 Triliun

  • Manajemen Waskita Beton (WSBP) menyebut langkah OWK ini adalah bagian implementasi perjanjian perdamaian terkait restrukturisasi utang.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA - Emiten kontruksi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) akan mencatatkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) di Bursa Efek Indonesia senilai Rp1,85 triliun pada Rabu, 13 Desember 2023.

Perlu diketahui OWK atau biasa dikenal convertible bonds merupakan jenis obligasi yang memungkinkan pemilik untuk menukarkan surat utang menjadi saham di perusahaan penerbit.

Vice President of Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto menyatakan langkah ini sebagai bagian dari implementasi perjanjian perdamaian terkait restrukturisasi utang.

“WSBP juga akan melakukan pencatatan Obligasi Wajib Konversi [OWK] di Bursa Efek Indonesia senilai Rp1,85 Triliun pada 13 Desember 2023,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Selasa, 12 Desember 2023.

Fandy merincikan OWK tersebut akan disalurkan kepada kreditur dalam kategori Tranche C sesuai dengan Perjanjian Perdamaian. Progres implementasi perjanjian perdamaian menunjukkan keseriusan WSBP dalam memperkuat struktur keuangan.

Hingga saat ini, lanjut Fandy, WSBP telah menyelesaikan 90% dari kesepakatan restrukturisasi utang. Sebagai contoh, perseroan telah melakukan pembayaran tunai melalui CFADS pada tanggal 27 Maret dan 25 September 2023, dengan total pembayaran mencapai Rp152,2 miliar.

“Termasuk pembayaran bunga kredit kepada kreditur finansial yakni 9 bank yang menyetujui atau mendukung perjanjian perdamaian,” kata Fandy. 

Asal tahu saja, pada 4 Agustus 2023 lalu, WSBP menjalankan konversi utang menjadi ekuitas tahap I sebesar Rp1,43 triliun melalui Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau private placement, sesuai dengan ketentuan Tranche D dari Perjanjian Perdamaian.

Selain itu, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk ini juga menerbitkan Obligasi Waskita Beton Precast I dan II Tahun 2023 pada Maret 2023 untuk para pemegang obligasi, sesuai dengan ketentuan Tranche B dari Perjanjian Perdamaian.

Optimis Prospek Positif

Sementara itu, Corporate Communication Manager WSBP Indra Kurnia mengatakan bahwa perseroan menargetkan meraih pendapatan  bertumbuh sebesar 30% secara tahunan pada 2024. 

Menurut Indra, peningkatan pendapatan pada tahun depan sejalan dengan restrukturisasi utang yang saat ini tengah dijalankan perseroan. “Pendapatan usaha ditargetkan meningkat 30%, yaitu Rp2,2 triliun hingga Rp2,4 triliun dibandingkan target pendapatan usaha di tahun 2023,” terangnya.

Meski urung menerbitkan laporan keuangan per kuartal III-2023, manajemen WSBP mengklaim bahwa pendapatan periode tersebut telah mencapai angka Rp1,04 triliun, dengan target pendapatan hingga akhir tahun sebesar Rp1,50 triliun.

"Sebesar 50% pendapatan perseroan berasal dari segmen eksternal, sedangkan segmen readymix juga berkontribusi 50%. Adapun laba kotor perseroan per September 2023 sebesar Rp200 miliar, dengan margin laba kotor terjaga di 15%-16%," terang Indra.

Bersamaan dengan peningkatan target pendapatan 2024, kata Indra, WSBP juga membidik pertumbuhan nilai kontrak baru sebesar 20%, mencapai kisaran Rp2,3 triliun hingga Rp2,5 triliun pada tahun mendatang dibandingkan dengan  2023.

Sebagai informasi, sepanjang 9 bulan pertama 2023, WSBP telah mengumpulkan kontrak baru senilai Rp1,15 triliun atau terealisasi 40% dari target. Tak ayal, perseroan cukup optimis hingga akhir tahun ini, nilai kontrak mampu mencapai  Rp2 triliun sampai Rp2,1 triliun.