International-Womens-Day-2022.png
Dunia

Hari Perempuan Internasional dari Tahun ke Tahun (Part 1: 1908-2000)

  • Hari Perempuan Internasional ditandai untuk pertama kalinya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1975
Dunia
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Hari Perempuan Internasional telah mulai dirayakan sejak awal tahun 1900-an yaitu saat zaman perluasan dan kerusuhan di dunia industri yang melihat pertumbuhan populasi yang pesat dan munculnya ideologi radikal.

Dalam artikel berikut ini, TrenAsia.com mengulas Hari Perempuan Internasional dari tahun ke tahun. 

1908

Pada tahun 1908, banyak perempuan merasa tidak puas dengan kondisi mereka. Adanya penindasan dan ketidaksetaraan, mendorong para perempuan untuk menjadi lebih vokal dan aktif dalam memperjuangkan perubahan. Pada tahun 1908, sebanyak 15 ribu perempuan berbaris melalui Kota New York menuntut jam kerja yang lebih singkat, upah yang lebih baik, dan hak pilih.

1909

Sesuai dengan deklarasi oleh Partai Sosialis Amerika, National Woman’s Day atau Hari Perempuan Nasional yang pertama kali digelar di seluruh Amerika Serikat pada tanggal 28 Februari. Perempuan terus merayakan National Woman’s Day setiap hari Minggu terakhir bulan Februari sampai tahun 1913.

1910

Pada tahun 1910, Konferensi Internasional Kedua Perempuan Pekerja diadakan di Kopenhagen. Seorang perempuan bernama Clara Zetkin (Pemimpin 'Kantor Wanita' untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman) mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional. 

Dia mengusulkan bahwa setiap tahun di setiap negara harus ada perayaan pada hari yang sama “Hari Perempuan” untuk menekan tuntutan mereka. 

Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, yang mewakili serikat pekerja, partai sosialis, klub perempuan pekerja, dan termasuk tiga perempuan pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen Finlandia. 

Forum menyambut baik saran Zetkin dengan persetujuan bulat dan dengan demikian Hari Perempuan Internasional lahir. 

1911

Menyusul keputusan yang disepakati di Kopenhagen, Denmark pada tahun 1911, Hari Perempuan Internasional dirayakan untuk pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada tanggal 19 Maret. 

Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri unjuk rasa Hari Perempuan Internasional dengan memperjuangkan hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi. 

Namun kurang dari seminggu kemudian pada tanggal 25 Maret, kebakaran tragis 'Triangle Fire' di Kota New York merenggut nyawa lebih dari 140 perempuan pekerja, sebagian besar dari mereka adalah imigran Italia dan Yahudi. 

Peristiwa tragis ini menarik perhatian signifikan terhadap kondisi kerja dan legislasi ketenagakerjaan di Amerika Serikat yang menjadi fokus peristiwa Hari Perempuan Internasional berikutnya. 

1913-1914

Di malam perang dunia I, guna mendukung perdamaian, perempuan Rusia merayakan Hari Perempuan Internasional pertama mereka pada tanggal 23 Februari, hari Minggu terakhir bulan Februari. 

Setelah diskusi, Hari Perempuan Internasional disepakati akan dirayakan setiap tahun pada tanggal 8 Maret yang diterjemahkan dalam kalender Gregorian yang banyak diadopsi dari tanggal 23 Februari. 

Hari ini telah tetap menjadi tanggal global untuk Hari Perempuan Internasional sejak itu. Pada tahun 1914, lebih banyak perempuan di seluruh Eropa mengadakan unjuk rasa untuk memperjuangkan perdamaian dan mengekspresikan solidaritas perempuan. 

Misalnya, di London, Inggris, ada mars dari Bow ke Trafalgar Square dalam upaya mendukung hak pilih perempuan pada tanggal 8 Maret 1914. Di tahun ini pula, terjadi peristiwa penangkapan seorang aktivis perempuan dan salah satu tokoh utama sosialisme asal Inggris, Sylvia Pankhurst karena aksi protesnya di London. Ia ditangkap di depan stasiun Charing Cross dalam perjalanan ke Trafalgar Square.

1917

Pada hari Minggu terakhir bulan Februari, perempuan Rusia memulai mogok untuk "Roti dan Perdamaian" sebagai respons terhadap kematian lebih dari 2 juta prajurit Rusia dalam Perang Dunia I. 

Ditolak oleh pemimpin politik pada masa itu, para perempuan terus mogok hingga empat hari kemudian Tsar terpaksa turun tahta dan Pemerintah sementara memberikan perempuan hak pilih. 

Hari mogok perempuan dimulai pada hari Minggu, 23 Februari dalam kalender Julian yang digunakan di Rusia. Hari ini dalam kalender Gregorian yang digunakan di tempat lain adalah 8 Maret.

1975

Hari Perempuan Internasional ditandai untuk pertama kalinya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1975. Kemudian pada Desember 1977, Majelis Umum mengadopsi resolusi yang menetapkan Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional yang akan diperingati pada tanggal mana pun dalam setahun oleh Negara-negara Anggota, sesuai dengan tradisi sejarah dan nasional mereka.

1996

Mulai tahun ini, PBB mulai mengumumkan tema tahunan untuk perayaan Hari Perempuan Internasional. PBB mengumumkan tema tahunan pertama mereka yaitu "Merayakan Masa Lalu, Merencanakan Masa Depan" yang diikuti pada tahun 1997 dengan "Perempuan di Meja Perdamaian", pada tahun 1998 dengan "Perempuan dan Hak Asasi Manusia", pada tahun 1999 dengan "Dunia Bebas Kekerasan Terhadap Perempuan", dan seterusnya setiap tahunnya.

2000

Pada milenium baru, tidak banyak aktivitas utama yang terjadi untuk Hari Perempuan Internasional di banyak negara. Dunia telah bergerak maju dan, dalam banyak bidang, feminisme bukanlah topik yang populer.

Artikel berlanjut ke Part 2.